Peringatan Dini BMKG: Sumsel Masuk 12 Wilayah Ini Alami Potensi Cuaca Ekstem

Minggu 15-09-2024,18:06 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Secara umum, wilayah Indonesia mengalami kondisi cuaca yang beragam, yakni hujan di wilayah utara dan kering di selatan.

Karena itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prospek cuaca sepekan ke depan, hingga 19 September 2024.

Menurut BMKG, saat ini, beberapa wilayah di Indonesia, terutama Sumatra dan Papua, mengalami peningkatan signifikan dalam pembentukan awan hujan.

BMKG juga mengimbau masyarakat di wilayah yang diprediksi mengalami hujan lebat untuk waspada terhadap potensi banjir.

BACA JUGA:Release Terkini BMKG, Waspada Cuaca Ekstrim 10-11 September 2024

dan tanah longsor, terutama di daerah-daerah rawan. Di sisi lain, masyarakat di wilayah yang lebih kering diharapkan dapat mengantisipasi potensi kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan.

Fenomena cuaca ini menunjukkan bahwa kondisi atmosfer global dan regional, termasuk siklon tropis dan aktivitas gelombang atmosfer, memiliki dampak yang signifikan terhadap cuaca di Indonesia dalam jangka pendek.

Hujan lebat di beberapa wilayah Sumatra bagian utara, Kalimantan bagian utara, dan Papua, yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Kondisi kering di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, serta Kalimantan bagian tengah dan selatan.

BACA JUGA:Peringatan Dini BMKG, 12 -13 Agustus 2024 Cuaca Ekstrim di Wilayah Indonesia, Sumsel Amankah

Gelombang tingg di perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur akibat pengaruh Siklon Tropis Bebinca.

"Hal ini dipicu oleh interaksi berbagai faktor cuaca global dan regional, termasuk aktivitas Gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial.

Suhu muka laut yang hangat di sejumlah perairan Indonesia juga berperan penting dalam menambah suplai uap air, yang memperbesar peluang terbentuknya awan hujan, terutama di kawasan pesisir," tulis BMKG melalui akun Instagram @infobmkg.

Sementara itu, wilayah Indonesia bagian selatan, mulai dari Jawa hingga Nusa Tenggara Timur serta Kalimantan, menghadapi kondisi yang lebih kering dengan minim pembentukan awan hujan.

BACA JUGA:Mengapa Masih Hujan di Puncak Musim Kemarau? Ini Kajian BMKG!

Kategori :