Sebagai salah satu awatara dari Dewa Wisnu, Lokeswara mencerminkan unsur Buddhisme dalam gelar Airlangga, menunjukkan integrasi ajaran Buddha dalam kehidupan dan pemerintahan Airlangga.
- Dharmmawansa: Nama ini adalah bagian dari gelar yang digunakan oleh beberapa raja di Jawa dan Bali, menandakan kesinambungan kekuasaan dan warisan.
Nama Dharmmawansa digunakan oleh beberapa raja, termasuk Dharmmawansa Teguh, yang memerintah sebelum Airlangga, serta Dharmmawansa Marakata Pankaja Sthanottungadewa, adik Airlangga yang memerintah di Bali.
Nama ini menunjukkan adanya pengaruh dan koneksi antara berbagai kerajaan di Jawa dan Bali.
BACA JUGA:Pendekar Aji Saka dan Kerajaan Medhang Kamulan: Mitos atau Sejarah yang Terlupakan?
Nama Ananta berarti tidak berakhir, yang merujuk pada Dewa Wisnu sebagai satu-satunya entitas yang bertahan setelah peristiwa pralaya atau penghancuran dunia.
Vikrama berarti keberanian, sedangkan Uttangadewa mengacu pada keturunan dewa yang agung.
Gelar ini menggambarkan Airlangga sebagai seorang raja yang keturunannya adalah dari dewa yang tinggi dan kegagahannya yang tak pernah pudar.
Kehidupan dan Warisan Airlangga
BACA JUGA:Jejak Sejarah Majapahit: Mengungkap Dominasi Kerajaan yang Menguasai 30 Wilayah
Airlangga dikenal sebagai seorang raja yang bijaksana dan berani, dan pemerintahannya meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah Jawa.
Gelar-gelar yang digunakannya tidak hanya mencerminkan kekuasaan politiknya tetapi juga integrasi antara kekuasaan dan agama.
Dengan menggabungkan unsur-unsur Hindu dan Buddha dalam gelarnya, Airlangga menunjukkan kemampuannya dalam menyatukan berbagai elemen budaya dan agama dalam pemerintahan.
Perubahan Gelar Setelah Mundur
Setelah Airlangga mengundurkan diri dari posisi sebagai raja, gelar Aji Paduka Mpunku San Pinaka Chatra nin Bhuwana Pinaka Chatra nin Bhuwana menggantikan gelar lamanya.