Nama 'Betawi' diyakini berasal dari istilah 'Batavia', nama yang diberikan oleh Belanda untuk kota Jakarta saat itu.
Kata ini kemudian berubah menjadi 'Betawi', yang merujuk pada penduduk asli yang tinggal di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Menyingkap Sejarah Megalith Kuno di Pagar Alam, Sumatera Selatan
Sebelum dikenal dengan nama Betawi, masyarakat ini biasa disebut dengan istilah 'Orang Jakarta'.
4. Kebudayaan yang Kental dengan Nuansa Islam
Sebagian besar masyarakat Betawi menganut agama Islam, dan ini tercermin dalam berbagai aspek kehidupan mereka.
Tradisi seperti perayaan Maulid Nabi, Lebaran Betawi, dan upacara-upacara keagamaan lainnya sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Betawi.
Apalagi pakaian tradisional Betawi seperti baju koko dan kerudung mencerminkan nilai-nilai keislaman yang kuat.
BACA JUGA:Mengungkap Jejak Megalith Prasejarah di Pagar Alam, Sumatera Selatan
5. Kesenian Betawi yang Kaya
Suku Betawi memiliki warisan seni yang kaya, mulai dari seni musik hingga tarian.
Musik khas Betawi seperti Tanjidor, Gambang Kromong, dan Keroncong Tugu adalah beberapa contoh kekayaan seni musik yang dipengaruhi oleh budaya Tionghoa, Eropa, dan Indonesia.
Tari-tarian tradisional seperti Tari Topeng Betawi dan Tari Cokek sering dipentaskan dalam acara-acara adat dan pernikahan.
Selain itu, lenong, sebuah drama seni tradisional Betawi, juga menjadi bagian penting dari warisan seni mereka.
BACA JUGA:Zeus dalam Mitologi Yunani: Peran dan Warisan Sosial yang Mempengaruhi Sejarah dan Budaya Dunia
6. Tradisi Silat Betawi