Suku Komering di Sumatera Selatan: Menelusuri Sejarah dan Pengaruh Istilah Hindu Purba dalam Budaya Mereka

Rabu 11-09-2024,10:57 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Suku Komering adalah kelompok etnis yang mendiami Sumatera Selatan, terutama di daerah sekitar Danau Ranau dan Sungai Komering, mencakup wilayah Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan), dan Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur).

Sebagai salah satu suku tertua di Sumatera, Suku Komering termasuk dalam kelompok Proto Malayan, bersama dengan suku-suku lain seperti Mentawai, Enggano, Nias, Batak, Kubu, dan Orang Laut.

Nama "Komering" diambil dari salah satu sungai di Sumatera Selatan yang menandai wilayah kekuasaan suku ini.

Istilah ini juga disebutkan dalam karya Zawawi Kamil dan dalam sajak dialek Komering atau Minanga.

Nama ini juga dikaitkan dengan bahasa Hindu Purba yang digunakan oleh pedagang India di masa lalu, yang berarti "pinang".

Pada abad ke-19, wilayah yang kini merupakan daerah Suku Komering sering dikunjungi oleh pedagang India.

Sebagian besar anggota Suku Komering tinggal di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan proporsi sekitar 57%, di Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan) sekitar 59%, dan di Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur) sekitar 55%. Sekitar 10% dari mereka menetap di Kota Palembang.

Tradisi Khas Suku Komering

1. Pemberian Adok atau Jajuluk

   Tradisi ini melibatkan pemberian gelar kepada pasangan pengantin baru sebagai bentuk penghormatan.

Gelar ini, yang menggunakan bahasa asli Komering, diumumkan saat resepsi pernikahan dan sering dipakai untuk memanggil pasangan setelah menikah.

2. Makanan Khas

   - Sambal Jok-jok: Sambal tradisional yang dibuat dari terasi, cabai, garam, gula, perasan jeruk, dan air. Biasanya disajikan dengan ikan bakar.

   - Kasuran: Makanan yang mirip lontong, digulung seperti kasur, dan sering disiapkan untuk perayaan Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha, serta saat berkumpul dengan keluarga.

Kategori :