Menelusuri Jejak Suku Guci di Muaro Paneh: Sejarah Tambo Bayang (1915)

Senin 09-09-2024,20:57 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Suku Guci, yang merupakan salah satu kelompok etnis di Minangkabau, memiliki warisan sejarah dan budaya yang mendalam.

Nama "Guci" kemungkinan berasal dari istilah "guci," yang berarti tembikar atau kerajinan tanah liat, menunjukkan keterampilan tradisional suku ini dalam pembuatan barang-barang tersebut.

Nama ini juga bisa berkaitan dengan perdagangan guci dari Tiongkok, menandakan adanya hubungan historis dengan wilayah luar.

Suku Guci adalah salah satu dari tujuh marga dalam komunitas Katumanggungan, yang merupakan keturunan dari Puti Indo Jalito dan Sri Maharajo Dirajo, pendiri wilayah Minangkabau.

Mereka berasal dari Pariangan, yang terdiri dari beberapa koto dan marga, termasuk Koto, Piliang, Dalimo, Sikumbang, Sipisang, Malayu, dan Guci sendiri.

Dalam struktur sosial dan adat, suku Guci dikenal memiliki beberapa gelar penghulu yang mengatur kepemimpinan dan tradisi mereka, seperti Datuk Suri Dirajo, Datuk Bandaro, dan Datuk Tan.

Mereka tersebar di berbagai daerah di Minangkabau, termasuk Agam, Lima Puluh Kota, Tanah Datar, Padang Pariaman, Solok, dan Pesisir Selatan, serta memiliki komunitas di rantau seperti Sijunjung, Sawahlunto, Dharmasraya, Siak, dan Negeri Sembilan.

Karakteristik unik dari suku Guci adalah kecenderungan mereka untuk berafiliasi dengan suku-suku lain dalam bentuk aliansi politik maupun budaya.

Misalnya, di Bayang, suku Guci memiliki hubungan erat dengan suku Tanjung.

Di Pauh, mereka bersekutu dengan suku Melayu, sedangkan di Empat Koto, mereka dikenal sebagai suku Guci Piliang, menandakan hubungan mereka dengan suku Piliang.

Di Kuraitaji, suku Guci berasal dari kelompok Piliang yang menetap di sana.

Suku Guci memiliki sejarah yang kaya dan penyebaran yang luas, mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi yang patut dihormati serta dilestarikan.

Semangat mereka dalam berkembang dan berkontribusi terhadap masyarakat Minangkabau dan Indonesia menjadikan mereka bagian penting dari warisan budaya regional.

BACA JUGA:Menelusuri Warisan Budaya: Sejarah Suku Dayak dan Peradaban di Kalimantan

BACA JUGA:Bagaimana Peran Suku Mapur dalam Melindungi Alam Bangka? Cari Tahu Faktanya Disini!

Kategori :