Melodi Tradisional Riau: Menggali Harmoni Gambus Selodang yang Lestari

Sabtu 07-09-2024,00:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Pada tahun 2020, pemerintah mengakui gambus selodang dari Siak sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda.

Alat musik ini memiliki peran penting dalam budaya Melayu di Siak, Riau, terutama dalam pertunjukan-pertunjukan tradisional di Istana Siak.

Mengenal Gambus Selodang Siak

Gambus selodang adalah alat musik tradisional berdawai tujuh. Alat ini memiliki enam dawai yang dipasangkan, dan satu dawai tunggal yang berfungsi menghasilkan nada terendah.

Berbeda dengan gitar yang memiliki fret, gambus selodang menggunakan pitch yang dihasilkan oleh posisi jari pemain.

Alat musik ini dikenal dengan bentuknya yang lebih panjang dan resonator yang besar.

Proses Pembuatan dan Keunikan

Pembuatan gambus selodang membutuhkan keterampilan tangan yang tinggi.

Pengrajin seperti Tengku Firdaus dari Sungai Apit, dengan teknik pahatan yang rumit, menciptakan alat musik yang terbuat dari kayu nangka dan leban, dengan lapisan kulit kambing untuk menghasilkan suara khas.

Ciri fisik unik gambus ini termasuk hiasan kepala yang sering kali berbentuk kuda laut, naga, atau burung serindit.

Pemutar dawai sering dihiasi dengan motif buah nipah atau belimbing, dan lekukan khas pada ekor menambah keindahan estetika alat ini.

Peran dalam Tradisi

Gambus selodang memiliki peran penting dalam seni dan budaya Melayu, terutama sebagai pengiring tarian tradisional seperti zapin.

Selain itu, alat ini juga sering dimainkan dalam acara sosial seperti pernikahan, syukuran, penyambutan tamu, dan upacara keagamaan. Pemain menggunakan tangan kanan untuk memetik dawai, sementara tangan kiri mengatur nada di leher gambus.

Pelestarian dan Masa Depan

Kategori :