Harga Emas Menguat Setelah Penurunan Tiga Hari Beruntun, Didorong Oleh Data Lowongan Kerja AS yang Melemah

Jumat 06-09-2024,05:06 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Harga emas kembali mencatatkan penguatan setelah mengalami penurunan selama tiga hari berturut-turut. 

Dorongan penguatan harga logam mulia ini terjadi setelah data lowongan pekerjaan di Amerika Serikat (AS) menunjukkan angka yang lebih rendah dari perkiraan, meningkatkan harapan bahwa The Federal Reserve (The Fed) AS akan segera memangkas suku bunga. 

Kabar ini memicu respons positif di pasar komoditas emas, dengan harga emas naik di tengah pelemahan dolar AS dan imbal hasil treasury yang lebih rendah.

Pada perdagangan Rabu 4 September 2024 lalu, harga emas di pasar spot ditutup menguat sebesar 0,08 persen ke level US$2.494,84 per troy ons. 

BACA JUGA:KWT Berkolaborasi di Sektor Pertanian, Kuatkan Ekonomi Keluarga

Penguatan ini berhasil mematahkan tren penurunan harga emas selama tiga hari sebelumnya, di mana logam mulia ini mengalami pelemahan sebesar 1,1 persen. 

Hingga Kamis pagi 5 September 2024, pergerakan harga emas di pasar spot terus bergerak naik, dengan kenaikan 0,01 persen ke posisi US$2.495,18 per troy ons.

Penguatan harga emas pada Rabu kemarin dipicu oleh pelemahan dolar AS dan penurunan imbal hasil treasury AS. 

Ini terjadi setelah laporan data lowongan kerja di AS menunjukkan penurunan yang signifikan, memberi sinyal kemungkinan besar adanya pemangkasan suku bunga dari The Fed pada pertemuan kebijakan moneter mendatang. 

BACA JUGA:Data Ekonomi AS Tidak Beri Dampak Positif pada Pasar Kripto

Data tersebut memicu spekulasi bahwa kebijakan moneter yang lebih longgar akan diterapkan oleh The Fed untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Indeks dolar AS pada perdagangan hari itu melemah sebesar 0,54% ke level 101,27, sementara imbal hasil treasury AS 10 tahun turun 1,71 persen ke level 3,84 persen. 

Penurunan ini terjadi seiring dengan kekhawatiran yang meningkat mengenai kondisi ekonomi AS setelah data lowongan kerja menunjukkan tren penurunan yang signifikan.

Penurunan Lowongan Kerja AS Picu Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

Laporan Job Openings and Labor Turnover Summary (JOLTS) yang dirilis pada bulan Juli 2024 mencatat bahwa jumlah lowongan pekerjaan di AS turun ke level terendah dalam tiga setengah tahun, yakni sejak Januari 2021. 

Kategori :