Memahami Ragam Filosofi di Balik Rumah Adat Sumatera Selatan, Ternyata Begini Maknanya!

Kamis 29-08-2024,16:57 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Almi

4. Rumah Rakit: Jejak Sejarah Kedatuan Sriwijaya

Rumah Rakit merupakan rumah tradisional tertua di Sumatra Selatan dan dipercaya telah ada sejak zaman Kedatuan Sriwijaya. 

Rumah ini dibangun di atas rakit yang mengapung di sepanjang aliran Sungai Ogan, Musi, dan Komering. 

BACA JUGA:Mau Tau Nama Pakaian Adat di Indonesia untuk Upacara 17 Agustus, Yuk Baca Disini

Agar tidak hanyut terbawa arus sungai, rumah ini diikat pada serdang atau penambat.

Keberadaan Rumah Rakit menunjukkan bagaimana masyarakat Sumatra Selatan telah lama beradaptasi dengan kondisi geografis wilayah mereka yang banyak air.

Rumah ini menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya, menjadikan Rumah Rakit sebagai bukti nyata dari kehidupan masa lampau yang terus hidup hingga kini.

5. Rumah Kilapan: Kesederhanaan Tanpa Ukiran

BACA JUGA:Apa Makna Filosofis di Balik 6 Rumah Adat Sumatra Selatan? Temukan Jawabannya Disini!

Rumah Kilapan adalah salah satu rumah tradisional yang memiliki tampilan sederhana tanpa ukiran pada dindingnya.

Permukaan dinding dihaluskan menggunakan ketam dan sugu, menciptakan tekstur yang halus.

Rumah ini termasuk dalam jenis rumah panggung dengan tiang-tiang kayu yang tidak ditanam ke dalam tanah, tetapi berdiri di atas tanah dan diperkuat dengan batu-batu sebagai penyangga yang disebut tiang duduk.

6. Rumah Ghumah Baghi: Warisan Suku Besemah

BACA JUGA:Keunikan 6 Rumah Adat Indonesia: Jelajahi Warisan Budaya yang Memikat

Rumah Ghumah Baghi, yang berasal dari Suku Besemah, adalah rumah tradisional yang tidak hanya dianggap sebagai rumah lama atau kuno, tetapi juga sebagai warisan dari zaman dahulu. 

Kata "Ghumah" berarti "rumah," dan "Baghi" berarti "tua."

Kategori :