PAGARALAM, PAGARALAMPOS.COM – Musim panen kopi adalah salahsatu yang ditunggu tak hanya bagi para petani kopi, tapi juga para penyortir biji kopi yang baru dipanen atau penyortir ceri kopi.
Tak hanya para ibu rumah tangga yang menyambi sebagai tukang sortir kopi musiman, anak-anak juga bisa memanfaat pekerjaan musiman ini untuk mengisi waktu luang.
Inilah yang terlihat di rumah produksi kopi Beguyur Candi Jaya, Kecamatan Dempo Tengah 2 orang anak yang masih duduk di kelas V SD Allan dan Charles mengisi waktu luang setelah pulang Sekolah dengan menyortir biji kopi.
“Kami berdua sengaja datang ke rumah produksi untuk menyortir biji kopi yang baru dipanen, kita pisahkan yang merah-merah dari yang kuning atau hijau,” cerita Allan.
Pekerjaan menyortir biji kopi ini sudah beberapa kali Allan dan Charles lakukan untuk menambah uang jajan.
Hasil dari nyortir kopi biasanya kami belikan paket internet dan tambahan uang jajan. Ya, lumayan sekali nyortir kami bisa dapet antara Rp20 ribu sampai Rp50 ribu, katanya.
"Pekerjaan ini kami datang ke rumah kopi setelah pulang Sekolah dan ketika tidak ada les,” tambahnya.
Niwayan Yuli, selaku Ketua IKM Rumah Produksi Kopi Beguyur menambahkan jika tak hanaya ibu rumah tangga yang menyambi sebagai tenaga musiman.
Terapi juga dimanfaatkan anak-anak disekitar Rumah Produksi Kopi juga sering datang dan membantu menyortir.
“Musim panen ini kita juga juga butuh tenaga banyak terlebih diproses awal seperti meyortir biji atau ceri kopi yang baru dipanen," kata dia.
Ini dilakukan untuk memisahkan buah kopi merah dan yang pelangi atau asalan. Dan ini bisa dikerjakan oleh siapa saja.
"Sedangkan untuk upah menyortir biji kopi sendiri kita hargai Rp2.000 perkilonya, dan rata-rata penyortir kecil ini bisa memperoleh 10-25kg sekali menyortir,” pungkasnya.