Selain faktor ekonomi, ketegangan geopolitik yang meningkat juga berperan dalam penurunan harga Bitcoin.
BACA JUGA:Peringatan dari Analis Kripto: Potensi Penurunan Harga Bitcoin di Tengah Volatilitas Pasar
Hubungan antara negara-negara Timur dan Barat semakin memanas, dan ancaman konflik militer tampak semakin nyata.
Beberapa analis bahkan memperingatkan kemungkinan terjadinya Perang Dunia Ketiga sebagai salah satu risiko utama yang dihadapi pasar saat ini.
Ketegangan geopolitik ini menciptakan ketakutan di kalangan investor global, yang memilih untuk memindahkan aset mereka ke investasi yang dianggap lebih aman seperti emas dan obligasi pemerintah.
Bitcoin, yang biasanya dianggap sebagai “safe haven” dalam situasi tertentu, kali ini justru mengalami tekanan jual yang signifikan.
BACA JUGA:Negara Inii Mendadak Kaya, Berkat Bitcoin Kok Bisa
Dengan berita-berita mengenai ketegangan geopolitik terus berdatangan, volatilitas di pasar kripto pun meningkat.
Investor harus siap menghadapi fluktuasi harga yang lebih ekstrem seiring dengan perkembangan situasi geopolitik global.
Analisis Harga: Konsolidasi atau Penurunan Lebih Lanjut?
Dari sudut pandang teknikal, Bitcoin saat ini berada dalam fase konsolidasi dengan rentang harga antara $57.000 hingga $61.000.
Fase ini menunjukkan bahwa pasar sedang mencari arah yang lebih jelas sebelum melanjutkan pergerakan ke atas atau ke bawah.
BACA JUGA:4 Aplikasi Terbaik untuk Menghasilkan Bitcoin: Peluang Baru di Era Digital
Beberapa analis optimis bahwa jika Bitcoin berhasil menembus batas atas di $61.000, kemungkinan harga akan kembali menguat.
Namun, jika tekanan jual berlanjut dan Bitcoin turun di bawah $58.000, penurunan yang lebih dalam mungkin akan terjadi.
Di tengah ketidakpastian ini, para investor disarankan untuk tetap waspada dan memantau perkembangan pasar dengan seksama.