PAGARALAMPOS.COM - Bitcoin kembali mencuri perhatian pasar setelah mengalami penurunan signifikan, menembus batas bawah kuat di $60.000.
Penurunan ini bukan sekadar koreksi harga sesaat, melainkan mencerminkan ketidakpastian ekonomi global dan ketegangan geopolitik yang meningkat.
Kini, para investor kripto dihadapkan pada pertanyaan penting: Apakah ini saat yang tepat untuk membeli Bitcoin di harga rendah, atau justru sinyal untuk lebih berhati-hati?
Ketidakpastian Ekonomi Menghantam Bitcoin
Beberapa minggu terakhir, ketidakpastian makroekonomi global telah menjadi faktor dominan yang mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin.
BACA JUGA:Bitcoin Kembali Menguat, Tapi Trader Terkemuka Peringatkan Ancaman di Balik Kenaikan Harga
Kebijakan suku bunga Federal Reserve Amerika Serikat yang baru-baru ini diperketat memberikan dampak langsung pada pasar keuangan, termasuk aset kripto.
Suku bunga yang lebih tinggi cenderung memperkuat Dolar AS, yang pada gilirannya memberi tekanan pada aset berisiko seperti Bitcoin.
Data ekonomi global juga menunjukkan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan.
Banyak negara besar menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks, mulai dari inflasi tinggi hingga pertumbuhan ekonomi yang stagnan.
BACA JUGA:Lonjakan Investasi Institusi pada ETF Bitcoin Menandai Tren Utama di Tahun 2024
Dalam kondisi ini, Bitcoin—sering disebut sebagai “emas digital”—tidak dapat sepenuhnya terhindar dari tekanan yang dihadapi oleh pasar secara keseluruhan.
Investor yang sebelumnya melihat Bitcoin sebagai pelindung nilai (hedge) terhadap inflasi kini mulai meragukan asumsi tersebut.
Penurunan harga saat ini menunjukkan bahwa dalam situasi ketidakpastian ekonomi global, Bitcoin tetap merupakan aset berisiko yang rentan terhadap fluktuasi pasar.
Ketegangan Geopolitik: Ancaman Perang atau Krisis?