Dalam bahasa Bonai, Lukah adalah alat penangkap ikan dari rotan, dan Gilo berarti "gila". Ritual ini menghubungkan manusia dengan kekuatan gaib dan tetap dipraktikkan meski ada pengaruh agama Islam.
Ritual ini dilakukan dengan menggunakan Lukah yang telah dimantrai, yang menunjukkan pengaruh agama terhadap budaya mereka.
Pentingnya Pelestarian
Sebagai salah satu suku Proto Melayu, Suku Bonai memerlukan perhatian khusus dalam pelestarian budaya mereka.
Isolasi mereka membuat mereka rentan terhadap ancaman kehilangan tradisi.
Dukungan dari Pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk melestarikan warisan budaya mereka.
Suku Bonai memiliki banyak aspek budaya dan sosial yang berharga untuk dipelajari dan dipertahankan.
Upaya pelestarian yang berkelanjutan akan memastikan bahwa tradisi dan bahasa mereka tetap hidup dan dihargai sebagai bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia.
Dengan perhatian yang memadai, Suku Bonai akan dapat terus mempertahankan identitasnya dan berkontribusi pada warisan budaya Nusantara.
BACA JUGA:Dampak IKN Terhadap Kehidupan Suku Balik: Menyelami Perubahan Sosial dan Ekonomi
BACA JUGA:Menguak Sejarah 4 Suku Tertua di Jambi: Kisah Keturunan Raja dan Warisan Budaya
BACA JUGA:Daftar Tokoh Penting di Balik Penyusunan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
BACA JUGA:Tari Gubang: Pentingnya Tradisi Suku Melayu Asahan dan Makna di Baliknya