Naskah tersebut kemudian diselamatkan oleh BM Diah, seorang tokoh pers, yang menemukannya secara tidak sengaja.
Naskah ini akhirnya dikembalikan kepada negara 46 tahun kemudian, menjadikannya salah satu dokumen paling berharga dalam sejarah Indonesia.
4. Rekaman Suara Proklamasi yang Dikenal Bukan Rekaman Asli
Rekaman suara Ir. Soekarno yang sering diputar pada peringatan Hari Kemerdekaan sebenarnya bukan rekaman asli dari saat pembacaan proklamasi.
Rekaman tersebut dibuat ulang beberapa tahun setelah peristiwa 17 Agustus 1945.
Meski demikian, rekaman ini tetap dianggap penting sebagai bagian dari warisan sejarah yang mengabadikan momen proklamasi kemerdekaan.
5. Upaya Jepang untuk Merebut Dokumentasi Proklamasi
Fotografer Frans Mendur yang mengabadikan momen proklamasi kemerdekaan menghadapi ancaman dari pihak Jepang yang ingin merebut film foto hasil jepretannya.
Untuk melindungi dokumentasi berharga tersebut, Mendur berbohong kepada pihak Jepang dan menyembunyikan film itu di bawah pohon di halaman kantor Asia Raya.
Keberanian Mendur dalam melindungi dokumentasi ini memastikan bahwa momen bersejarah tersebut bisa tetap dikenang hingga sekarang.
Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia kaya dengan kisah-kisah yang menambah kedalaman makna dari peristiwa tersebut.
Mulai dari persiapan tiang bendera yang sederhana, kondisi kesehatan Bung Karno, hingga drama naskah proklamasi dan upaya penyelamatan dokumentasi, semuanya menunjukkan betapa pentingnya peristiwa ini bagi bangsa Indonesia.
Fakta-fakta ini membantu kita untuk lebih menghargai perjuangan panjang yang telah dilalui dalam meraih kemerdekaan.
BACA JUGA:Apa Makna Kemerdekaan Menurut Islam? Begini Penjelasannya untuk Para Muslim
BACA JUGA:Puputan Badung: Perjuangan Tanpa Tanding dalam Sejarah Perang Kemerdekaan Indonesia