Penurunan Harga Shiba Inu (SHIB) dan Dampaknya pada Pasar Kripto

Selasa 13-08-2024,05:05 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Pada hari Minggu, 11 Agustus 2024, harga koin meme populer, Shiba Inu (SHIB), mengalami penurunan signifikan sebesar 7,30% menjadi US$ 0,00001353. 

Penurunan ini sejalan dengan penurunan harga Bitcoin (BTC) yang kembali turun ke level US$ 58.000. 

Dampak dari penurunan harga Bitcoin ini turut memicu aksi jual di berbagai altcoin utama, termasuk SHIB yang dikenal dengan volatilitas dan sifat spekulatifnya.

Menurut laporan dari Coingape.com, harga Shiba Inu mengalami kesulitan untuk melampaui batas US$ 0,000014 meskipun pasar kripto secara keseluruhan menunjukkan tanda-tanda pemulihan. 

BACA JUGA:Berita Kripto: Kabar Terbaru Mengenai Meme Coin PEPE, Sentimen Pasar SHIB, dan Program Giveaway dari Rollblock

Pada tanggal 11 Agustus lalu, SHIB kembali mengalami penurunan yang signifikan dari garis tren overhead, ditandai dengan candle penurunan panjang yang menunjukkan adanya tekanan penawaran yang kuat di atas level tersebut.

Fenomena ini menjadi lebih mencolok mengingat adanya pembakaran 40 juta token SHIB dalam 24 jam terakhir. 

Proses burning ini menyebabkan lonjakan drastis sebesar 3.500 persen dalam tingkat pemusnahan. 

Biasanya, pengurangan suplai dalam jumlah besar seperti ini akan mendukung stabilitas harga atau bahkan memicu reli. 

BACA JUGA:Burn Rate SHIB Meningkat Tajam Meskipun Tantangan Harian

Namun, tren koreksi yang sedang berlangsung menunjukkan bahwa faktor pasar yang lebih luas sedang menutupi dampak positif dari burning tersebut.

Sentimen bearish semakin diperparah dengan penurunan besar dalam Open Interest (OI) SHIB sepanjang bulan ini. 

Data dari Coinglass menunjukkan bahwa OI SHIB telah turun 37 persen dari US$ 37 juta menjadi US$ 23,2 juta. 

Penurunan signifikan dalam OI ini mencerminkan berkurangnya partisipasi pasar atau likuiditas, yang bisa menjadi indikator menurunnya kepercayaan investor terhadap aset ini.

BACA JUGA:Shiba Inu Tampil di Majalah Forbes: Pengakuan dan Prospek Masa Depan

Kategori :