Selain wartawan, pengemudi bus mini atau Toyota Hiace yang mengangkut rombongan jurnalis juga mengalami nasib yang sama. Salah satu sopir mengaku tidak diberi makan sejak pagi hingga malam hari saat mereka kembali ke Balikpapan.
"Saya hanya mendapatkan kotak snack. Tidak ada makan, bukan cuma siang, tapi dari pagi," ungkap sopir tersebut pada Jumat (09/08/2024) malam.
Kondisi ini tentu mengkhawatirkan, mengingat para sopir dan wartawan yang bekerja dalam kondisi yang tidak layak selama kunjungan ke lokasi KIPP.
Beberapa peserta bahkan terpisah dari rombongan dan harus menanggung sakit maag akibat kelalaian panitia dalam menyediakan kebutuhan logistik yang memadai.
BACA JUGA: Menuju Peringatan HUT RI ke-79, Landasan Pacu Bandara VVIP IKN Tembus 2.200 Meter
Ketimpangan Perlakuan Terhadap Influencer dan Wartawan
Kondisi ini semakin memperlihatkan adanya ketimpangan perlakuan antara wartawan dan influencer atau YouTuber yang berkunjung ke IKN sebelumnya.
Wartawan yang hadir di acara Media Site Visit IKN ini merasa bahwa mereka diperlakukan dengan tidak adil, terutama jika dibandingkan dengan perlakuan yang diberikan kepada influencer.
Para YouTuber dan influencer tampaknya mendapatkan perlakuan yang jauh lebih istimewa, mulai dari fasilitas hingga kebutuhan dasar seperti makanan dan minuman.
BACA JUGA: Jokowi Mendorong Penjualan Tanah di IKN kepada Investor, Begini Kata Pengamat!
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang prioritas dan penghargaan terhadap peran media dalam menyebarkan informasi kepada publik.
Ketika influencer dan YouTuber mendapatkan perlakuan istimewa, para jurnalis yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam penyampaian berita justru diabaikan dan diperlakukan dengan kurang layak.
Respons yang Masih Dinantikan
Saat berita ini diturunkan, pihak Nomorsatukaltim masih belum mendapatkan konfirmasi dari OIKN maupun Kementerian PUPR mengenai insiden ini. Belum ada pernyataan resmi yang diberikan terkait ketimpangan perlakuan terhadap wartawan dan influencer, serta masalah logistik yang terjadi selama acara berlangsung.
Kejadian ini tentu menimbulkan keprihatinan di kalangan media, yang berharap adanya evaluasi dan perbaikan dalam penyelenggaraan acara-acara serupa di masa mendatang.