Salah satu aspek yang membuat Gunung Guntur unik adalah sejarah vulkaniknya. Pada abad ke-19, gunung ini dikenal sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di Jawa. Letusan besar pada tahun 1803 menghasilkan hujan pasir dan abu yang meluas. Kemudian, pada tahun 1818, gunung ini meletus lagi dengan kekuatan dahsyat, memuntahkan abu, pasir, batu, dan lahar. Meskipun peristiwa ini mengerikan, keindahan alam Gunung Guntur tetap menarik perhatian pendaki.
2. Empat Puncak Menantang
Gunung Guntur memiliki empat puncak, yaitu Gunung Masigit, Gunung Guntur, Gunung Parpuyan, dan Gunung Kabuyutan. Puncak pertama adalah lokasi favorit bagi pendaki yang ingin berkemah. Jalur menuju puncaknya terkenal sulit dengan medan berbatu dan terjal, sehingga sering disebut 'Bau Garut'.
3. Pesona Alam yang Mengagumkan
Selain sejarah vulkanik, Gunung Guntur menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan. Sabana hijau yang subur, dengan matahari terbit dan terbenam yang memukau, adalah daya tarik utama. Di malam hari, kerlip lampu kota Garut menambah pesona kawasan ini. Air terjun Sitiis yang berada di kaki gunung juga menjadi tempat yang menyejukkan.
4. Asal Usul Nama
Nama "Guntur" berasal dari suara gemuruh yang dihasilkan saat letusan gunung ini. Sejak abad ke-18, setelah beberapa letusan besar, nama ini semakin dikenal di Jawa.
5. Pengalaman Mendaki yang Berkesan
Bagi para pendaki, menjelajahi Gunung Guntur lebih dari sekadar tantangan fisik. Pemandangan yang memukau dan sejarah yang kaya menjadikan pengalaman ini sangat berharga. Meski merupakan gunung aktif, Guntur tetap menarik bagi mereka yang ingin menyelami keindahan dan misteri alam.
Mengunjungi Gunung Guntur adalah pengalaman yang tak akan terlupakan bagi para pencinta alam dan petualangan. Dari aktivitas vulkanik hingga keindahan alam yang menawan, Gunung Guntur menawarkan daya tarik yang luar biasa. Jika Anda seorang petualang sejati, mendaki Gunung Guntur akan menjadi perjalanan yang penuh keajaiban.