Mereka mempunyai keahlian dalam mengumpulkan makanan dari hutan, termasuk buah-buahan, akar-akaran, dan tumbuhan liar lainnya.
Selain itu, keterampilan berburu juga berperan penting dalam pencarian protein seperti hewan kecil dan burung.
BACA JUGA:Inilah Tradisi Suku Anak Dalam dengan Aturan Hukum Adat yang Kuat dan Tetap Terlestarikan!
BACA JUGA:Inilah Tradisi Suku Anak Dalam dengan Aturan Hukum Adat yang Kuat dan Tetap Terlestarikan!
Tantangan terbesar bagi masyarakat Anak Dalam adalah perusakan habitat mereka oleh perusahaan kelapa sawit.
Perluasan perkebunan kelapa sawit mengancam lingkungan alam tempat tinggal dan sumber pangan suku tersebut.
Hal ini menyebabkan konflik antar suku dan bisnis, sehingga menimbulkan ancaman nyata.
Masyarakat Anak Dalam mayoritas menganut kepercayaan animisme, menghormati dan meyakini bahwa semua makhluk hidup di alam dihuni oleh makhluk halus.
BACA JUGA:Ragam Tradisi! Inilah 4 Aturan Penting yang Harus Dipatuhi Suku Anak Dalam
BACA JUGA:Menellisik Tradisi Suku Anak Dalam dengan Aturan Hukum Adat yang Kuat
Namun, beberapa anggota memutuskan untuk masuk Islam atau Kristen sebagai bagian dari perubahan hidup mereka.
Beberapa upaya pelestarian budaya telah dilakukan oleh pemerintah dan organisasi nirlaba untuk menjamin keberlanjutan budaya dan cara hidup.
Diserukan adanya edukasi tentang pentingnya melestarikan budaya, pengetahuan tradisional, dan teknik berburu agar generasi mendatang dapat tetap menjaga keterhubungan dengan akar budayanya.
Masyarakat Anak Dalam adalah contoh nyata komunitas etnis minoritas yang tetap mempertahankan gaya hidup primitif seiring berjalannya waktu.
BACA JUGA:Ada 4 Pedoman Hidup dan Tradisi yang Harus Dilalui Suku Anak Dalam. Ini Ulasannya
Gaya hidup nomaden, teknik berburu, tempat tinggal tradisional, dan animisme adalah beberapa ciri unik mereka.