Pengantin diarak keliling desa pada tengah malam dengan membawa sesaji.
BACA JUGA:Bagaimana Sejarah Suku Banyuasin Terbentuk? Begini Kisahnya!
BACA JUGA:Apa Saja Ragam Budaya Suku Melayu Deli Saat Ini? Simak Detailnya Disini!
Tujuannya adalah untuk mengusir roh jahat dan meminta perlindungan dari para roh halus yang diyakini mengelilingi desa.
Prosesi ini biasanya disertai dengan doa dan nyanyian tradisional.
Meskipun tampaknya menyeramkan, ritual ini memiliki makna penting dalam menjaga keharmonisan dan kesejahteraan komunitas.
3. Pengantin Dimandikan dengan Air Beras Kuning
BACA JUGA:Sinopsis Orang Kaya Baru, Kisah Keluarga Miskin yang Mendadak Tajir
BACA JUGA:Sinopsis Film Inside 2023, Willem Dafoe Terjebak di Apartemen
Air beras kuning dipercaya memiliki kekuatan magis yang mampu membersihkan diri dari segala macam kotoran, baik fisik maupun spiritual.
Di beberapa daerah, pengantin dimandikan dengan air beras kuning di tempat-tempat yang dianggap keramat, seperti sungai atau sumur pada tengah malam.
Ritual ini bertujuan untuk membersihkan diri dari segala energi negatif dan mempersiapkan pengantin untuk memulai hidup baru dengan penuh berkah.
Meski terdengar ekstrem, ritual ini merupakan bentuk dari upaya untuk memulai kehidupan pernikahan dengan penuh kesucian.
BACA JUGA:Film Wedding Agreement, Ketika Cinta hanya Sepihak dalam Pernikahan
BACA JUGA:Sinopsis Film Tulah 613, Kutukan Kakek Gowes yang Mengerikan
4. Pengantin Dilarang Menangis