Pengaruh Bahasa Aceh juga semakin terasa di kalangan masyarakat Sigulai.
Generasi muda cenderung lebih sering menggunakan Bahasa Aneuk Jamee dalam pergaulan sehari-hari, sementara Bahasa Sigulai lebih sering digunakan di lingkungan perkampungan dan keluarga.
Agama dan Nilai Budaya
Mayoritas penduduk Suku Sigulai memeluk agama Islam, yang sangat mempengaruhi budaya dan kehidupan mereka sehari-hari.
Nilai-nilai Islami tercermin dalam berbagai aspek kehidupan dan tradisi mereka, termasuk seni dan budaya.
Adat dan Tradisi
Seperti banyak suku di Indonesia, Suku Sigulai memiliki adat dan tradisi yang kaya dan beragam.
Upacara adat, perayaan keagamaan, dan berbagai ritual tradisional masih dilaksanakan dengan penuh penghormatan.
Tradisi ini bukan hanya simbol identitas suku, tetapi juga sarana untuk mempererat ikatan sosial di antara komunitas mereka.
Tantangan dan Harapan
Suku Sigulai, seperti banyak suku asli lainnya, menghadapi tantangan dalam mempertahankan bahasa dan budaya mereka di tengah modernisasi.
Penggunaan Bahasa Aneuk Jamee dan Bahasa Indonesia oleh generasi muda menimbulkan tantangan tersendiri dalam upaya pelestarian Bahasa Sigulai.
Meski demikian, upaya pelestarian budaya dan bahasa terus dilakukan oleh para tetua dan pemimpin komunitas untuk menjaga identitas mereka.
Suku Sigulai merupakan bagian penting dari keragaman budaya di Pulau Simeulue, Aceh.
Dengan sejarah yang masih belum sepenuhnya terungkap, kehidupan yang erat dengan alam, serta adat dan tradisi yang kaya, mereka menunjukkan betapa beragamnya warisan budaya Indonesia.
Upaya pelestarian budaya dan bahasa menjadi kunci untuk menjaga identitas dan kekayaan budaya suku ini di tengah perkembangan zaman.