Acara sosialisasi ini tidak hanya berbentuk penyuluhan teoritis, tetapi juga diikuti dengan praktik langsung pemotongan hewan.
Hal ini dimaksudkan agar peserta tidak hanya memahami konsepnya tetapi juga dapat menerapkannya dengan benar di lapangan.
Pelatihan ini mencakup berbagai aspek teknis pemotongan hewan, mulai dari teknik penyembelihan, penggunaan alat yang tepat, hingga penanganan hewan sebelum dan sesudah disembelih.
Salah satu peserta, Ahmad, seorang pelaku usaha pemotongan ayam, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat baginya.
BACA JUGA:Suku Bajo, Kecerdasan Ekologis Laut dalam Kearifan Lokalnya
"Saya baru tahu beberapa hal yang selama ini ternyata belum benar kami lakukan. Dengan pelatihan ini, saya jadi paham bagaimana caranya melakukan pemotongan yang benar sesuai syariat," ujarnya dengan antusias.
Komitmen MUI dalam Menjaga Kehalalan
MUI Kota Pagaralam menegaskan komitmennya untuk terus melakukan edukasi dan pembinaan kepada para pelaku usaha pemotongan hewan.
Ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk menjaga kehalalan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat.
BACA JUGA:Pastikan Lingkungan Aman, Lurah Dempo Makmur Ajak Warga Lakukan Upaya Ini!
"Kehalalan makanan adalah sesuatu yang sangat penting dalam ajaran Islam. Oleh karena itu, MUI akan terus berusaha memastikan bahwa proses pemotongan hewan dilakukan sesuai dengan ketentuan syariat," tegas Ustadz Masrur Aminullah.
Dukungan Pemerintah Kota Pagaralam
Dukungan dari pemerintah kota juga sangat penting dalam mendukung program ini.
Agus Ahmad menyatakan bahwa pemerintah kota Pagaralam siap bekerja sama dengan MUI untuk memastikan bahwa praktik pemotongan hewan di kota ini sesuai dengan syariat Islam.
"Pemerintah kota sangat mendukung kegiatan seperti ini dan siap untuk bekerja sama dengan MUI dalam memberikan edukasi dan pembinaan kepada masyarakat," katanya.