Mengapa Suku Moronene Sudah Ada Sejak Zaman Prasejarah? Temukan Jawabannya di Sini!

Rabu 31-07-2024,15:35 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Almi

BACA JUGA:Sebagian Wanita Sparta Punya Dua Suami, Mengupas Kisah Sejarah Yunani Kuno!

 

Peta yang dibuat oleh pemerintah Belanda pada tahun 1820 mencatat Kampung Hukaea sebagai kampung terbesar suku Moronene, yang kini masuk dalam area Taman Nasional tersebut.

Permukiman suku Moronene tersebar di beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara, termasuk Kota Kendari. 

Pada tahun 1952-1953, banyak dari mereka mengungsi dan bermigrasi akibat gangguan keamanan. 

Kampung Hukaea, Laea, dan Lampopala dikenal sebagai Tobu Waworaha atau perkampungan tua yang menjadi tempat tinggal leluhur mereka.

BACA JUGA:Menyimpan Cerita Menarik! Inilah 4 Tempat Wisata Sejarah PALI yang Wajib Kamu Kunjungi

Kebudayaan dan Adat Istiadat

Suku Moronene dikenal sebagai masyarakat yang ramah, menghormati orang tua, dan suka menjalin persahabatan.

Salah satu istilah sopan santun dalam budaya mereka adalah "Ampadea," yang berarti berlaku sopan. 

Contohnya, anak-anak tidak boleh ikut campur atau berbicara ketika orang tua sedang berbicara.

BACA JUGA:Menjelajahi Sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Mengenal 10 Peninggalannya

Di Bombana, ada beberapa tempat menarik yang wajib dikunjungi, salah satunya adalah desa adat Hukaea Laea di Kecamatan Lantari Jaya. 

Warga desa ini masih memegang teguh adat istiadat mereka. 

Salah satu tradisi unik adalah sistem kekerabatan di mana wanita hanya diperbolehkan menikah dengan pria dari desa mereka sendiri. 

Jika seorang wanita menikah dengan pria dari luar desa, ia tidak diizinkan tinggal di kampung adat dan harus keluar. 

Kategori :