Seperti kisah cinta klasik Panji yang pernah dibaca Gayatri, akhirnya ia menemukan sosok Raden Wijaya.
BACA JUGA:Bagaimana Situs Kumitir Jadi Saksi Sejarah Kerajaan Majapahit? Simak 7 Faktanya!
Pertemuan mereka diketahui oleh Raja Kediri Jayakatwan sebagai buronan penghuni istana.
"Saat Gayatri dan Raden Wijaya semakin berkuasa, mereka berpura-pura menyerah pada Jayakatwan," lanjutnya.
Yang mengejutkan, dalam perjalanannya, Raden Wijaya bertemu dengan tentara Mongol yang sedang bergerak maju ke Jawa.
Mereka mempunyai ambisi yang besar untuk menaklukkan Kediri yang kedudukannya sangat kuat pada waktu itu.
BACA JUGA:Strategi Dinasti Ming, Menaklukkan Majapahit di Laut Cina Selatan
Gayatri mengundang Raden Wijaya dan menghasut bangsa Mongol untuk bekerja sama menyerang dan menaklukkan Kediri.
Pertempuran besar ini akhirnya dimenangkan oleh bangsa Mongol dan sekutunya.
Namun dia punya strategi cerdas. Raden Wijaya berhadapan dengan tentara Mongol yang merayakan kemenangannya.
Dia menghabiskan satu bulan mengatur pasukan yang berkumpul. Tentara berhasil membunuh dan mengusir 200 tentara Mongol.
BACA JUGA:Mengupas Kisah Daha yang Muncul Jadi Ibu Kota Setelah Majapahit Runtuh
Kemenangan pasukan Raden Wijaya menandai dimulainya peradaban terbesar dalam sejarah nusantara, berdirinya Kerajaan Majapahit.
Kemenangan yang diraih setelah banyak pertumpahan darah ini dirayakan dalam rangka ulang tahun Gayatri yang ke-19, jelasnya.
Saat itulah Gayatri dilamar oleh Raden Wijaya sebagai istri keempatnya dengan gelar Rajapatni atau Permaisuri Raja.
Kecerdasan dan kegigihan Raden Wijaya sesuai dengan gelarnya menemaninya dalam berdirinya Majapahit.