Pernikahan dini tidak hanya berdampak pada individu yang terlibat tetapi juga memiliki konsekuensi luas terhadap masyarakat.
Beberapa dampak yang disebutkan antara lain adalah putus sekolah, konflik rumah tangga yang dapat berujung pada perceraian, serta kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang sering terjadi karena ketidakmatangan emosional.
Lebih lanjut, dampak pernikahan dini juga mencakup masalah ekonomi.
Para pasangan muda seringkali menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mendukung gaya hidup yang layak.
BACA JUGA:Bentuk Karakter Siswa Berdisiplin, Ini Yang Dilakukan Binmas Polsek Dempo Tengah
Dalam jangka panjang, pernikahan dini juga dapat menyebabkan stunting pada anak-anak, yaitu kondisi kekurangan gizi yang menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak.
Peran TP-PKK dalam Pencegahan
TP-PKK Kota Pagaralam, di bawah kepemimpinan Liza Rahayu Pratiwi, berkomitmen untuk mendukung program-program pemerintah yang bertujuan mengurangi pernikahan dini.
Liza Rahayu Pratiwi menekankan bahwa pencegahan pernikahan dini adalah salah satu program unggulan TP-PKK baik di tingkat pusat maupun provinsi.
BACA JUGA:Mengungkap Perjalanan Sunan Ampel: Punya Peranan Penting Menyebarkan Ajaran Islam di Tanah Jawa
Program ini merupakan bagian dari upaya besar untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mempromosikan kesejahteraan keluarga.
“Kita berharap para siswa peserta sosialisasi dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh. Semoga dengan kegiatan ini, angka pernikahan dini di Kota Pagaralam dapat menurun,” kata Liza.
Upaya ini diharapkan tidak hanya mengurangi angka pernikahan dini tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perencanaan keluarga yang baik dan sehat.
Meningkatkan Kesadaran di Kalangan Pelajar
BACA JUGA:Mengenal Wali Songo: Sosok yang Dijuluki Bapak Wayang Kulit Nusantara
Sosialisasi yang dilakukan TP-PKK Kota Pagaralam diharapkan dapat membuka wawasan para pelajar mengenai konsekuensi jangka panjang dari pernikahan dini.