Di sisi lain, PKS juga berada dalam posisi yang menentukan. Ihksan, perwakilan DPD PKS Pagar Alam, menjelaskan bahwa PKS hanya memiliki satu kursi di DPRD dan untuk dapat mengusung calon kepala daerah, diperlukan dukungan dari partai lain.
“Untuk itu, kami membutuhkan kerjasama dengan partai lain. PKS bukan satu-satunya partai penentu; setiap partai membutuhkan dukungan dari partai lain untuk bisa maju di Pilkada,” ujar Ihksan.
Keputusan PKS untuk berkoalisi dengan partai lain sangat bergantung pada strategi politik yang akan ditempuh dalam beberapa bulan mendatang.
PKS perlu mencari partai-partai yang bersedia menjalin koalisi agar bisa mengusung calon yang kompetitif di Pilkada.
BACA JUGA:Sosialisasi Pengelolaan Wakaf Berbasis Elektronik di Pagaralam, Meningkatkan Wawasan Operator Siwak
Sementara itu, Hanura juga harus memilih dengan hati-hati calon yang akan diusung, mengingat posisinya yang bisa menentukan arah dukungan dalam pemilihan nanti.
Dengan peta politik yang semakin mengerucut, perhatian sekarang beralih pada bagaimana Hanura dan PKS akan memainkan perannya.
Kedua partai ini bisa jadi penentu dalam menentukan siapa yang akan maju sebagai calon Walikota.
Ini adalah periode yang penuh ketidakpastian namun juga potensi, di mana keputusan-keputusan strategis dari Hanura dan PKS akan memberikan dampak besar terhadap dinamika Pilkada Pagar Alam 2024.
BACA JUGA:Peringatan Penting bagi Petani Kopi di Kelurahan Jokoh, Waspada Terhadap Potensi Tindak Kriminal
Sementara itu, para pengamat politik di Pagar Alam terus memantau perkembangan ini dengan seksama.
Koalisi dan aliansi partai yang terbentuk dalam waktu dekat akan sangat menentukan hasil Pilkada mendatang.
Pilihan partai-partai yang ada, termasuk Hanura dan PKS, akan menentukan siapa yang akan memimpin Pagar Alam ke depan.
Dengan masa depan politik yang sangat bergantung pada keputusan strategis ini, semua mata tertuju pada Hanura dan PKS.
BACA JUGA:Nikmat Berzakat, Tentram Muzaki Bahagianya Mustahik, 78 UMKM Terima Bantuan Modal Usaha
Akankah mereka mampu memanfaatkan posisi mereka untuk memengaruhi hasil Pilkada? Atau akankah mereka terjebak dalam perpecahan internal dan kekurangan dukungan yang membuat mereka kehilangan peluang untuk menjadi penentu? Hanya waktu yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, dan waktu semakin mendekati saat pemilih di Pagar Alam akan menentukan masa depan kota mereka. *