PAGARALAMPOS.COM - Meski hanya memiliki satu kursi di DPRD Pagar Alam, Partai Hanura dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpotensi menjadi kunci penentu dalam Pilkada Pagar Alam 2024.
Dalam situasi politik yang penuh dinamika ini, keberadaan kedua partai tersebut bisa sangat berpengaruh dalam menentukan calon Walikota yang akan maju ke pentas Pilkada.
Saat ini, peta politik di Pagar Alam sedang bergolak menjelang Pilkada.
Dari total 20 kursi di DPRD Pagar Alam, sudah ada beberapa koalisi partai yang mengklaim dukungan untuk calon Walikota dan Wakil Walikota mereka.
BACA JUGA:Warga Belakang Obak Antusiasme Sambut Kedatangan Bunda Hepy dan Efsi
Misalnya, pasangan Hj. Hepy Saftriani dan Efsi didukung oleh Partai Golkar, PAN, dan Gerindra, dengan total 8 kursi di DPRD.
Sementara itu, pasangan Ludi Oliansyah dan Hj. Bertha Edhar telah mengumpulkan dukungan dari PKB, PPP, Demokrat, dan NasDem, yang menguasai 12 kursi di DPRD.
Dengan adanya 5 kursi tersisa, yang terdiri dari 3 kursi milik Partai PDIP, 1 kursi dari Partai Hanura, dan 1 kursi dari PKS, posisi Hanura dan PKS menjadi sangat strategis.
Pasangan H. Alpian Maskoni dan H. Safrudin, yang mengklaim dukungan dari Partai PDIP, Demokrat, dan Hanura, berpotensi menghadapi tantangan jika Demokrat memutuskan untuk mendukung pasangan lain.
Ketua DPC Partai Hanura Kota Pagar Alam, Pandin Firmansyah, menjelaskan bahwa saat ini partainya masih dalam tahap seleksi untuk menentukan calon yang akan diusung.
“DPC Partai Hanura Pagar Alam masih menunggu keputusan dari pihak DPP Partai Hanura pusat. Proses untuk menentukan dukungan di Pagar Alam tetap akan diputuskan oleh DPP,” ungkap Pandin.
Dia menambahkan, DPC Hanura telah mengirimkan nama-nama calon kepada DPD Provinsi untuk diteruskan ke DPP.
“Kita harus menunggu siapa yang akan diusung oleh Partai Hanura di Pilwako Pagar Alam. Ini masih dalam proses,” tegasnya.
BACA JUGA:Pj Wali Kota Pagar Alam Luncurkan Pekan Imunisasi Nasional untuk Cegah Polio