PAGARALAMPOS.COM - Pernikahan dini masih menjadi masalah serius di Kota Pagaralam. Data terbaru menunjukkan angka pernikahan dini di kota ini mencapai 2,30%.
Tingginya angka ini memicu keprihatinan berbagai pihak, termasuk Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pagaralam.
Kepala DP2KBP3A Kota Pagaralam, Paber Napitupulu AP MSi, melalui Sekretaris Minarni, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya pencegahan.
Salah satu langkah utama adalah dengan mengadakan sosialisasi pencegahan pernikahan dini yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
BACA JUGA:Peran Keluarga Penting dalam Cegah Narkoba, BNN Gelar Program Ketahanan Keluarga di Pagaralam
“Ya, kita tentu merasa sangat prihatin sekali akan tingginya angka pernikahan dini di Kota Pagaralam. Dan kita pun telah melakukan upaya pencegahan dengan mengadakan giat sosialisasi pencegahan pernikahan dini,” ungkap Minarni.
Langkah Edukasi dan Sosialisasi
Upaya edukasi yang dilakukan DP2KBP3A bertujuan untuk menurunkan angka pernikahan dini melalui kolaborasi dengan TP-PKK, sekolah-sekolah, dan instansi terkait di Kota Pagaralam.
Minarni menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi ini adalah bagian dari strategi besar untuk menurunkan angka pernikahan dini.
“Tujuan utamanya adalah agar angka pernikahan dini ini bisa menurun,” tegasnya.
Menurut Minarni, Provinsi Sumatera Selatan, termasuk Pagaralam, menghadapi tantangan besar dalam menurunkan angka pernikahan dini.
Dalam kurun waktu satu dekade terakhir, Sumatera Selatan berada di peringkat kedua tertinggi di Indonesia dengan angka 11,41%, di bawah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mencapai 17,3%, dan diikuti oleh Kalimantan Barat di posisi ketiga.
Kontribusi TP-PKK dalam Pencegahan Pernikahan Dini
BACA JUGA:Review Lengkap: 8 Kelebihan dan Kekurangan Samsung Galaxy A35 5G, Simak Sampai Habis Sebelum Membeli