PAGARALAMPOS.COM - Provinsi Sumatera Selatan memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang sangat beragam. Salah satu suku yang menonjol adalah suku Palembang, yang merupakan hasil dari perpaduan berbagai suku, termasuk Arab, Cina, Jawa, dan lainnya.
Kehadiran komunitas Tionghoa yang menetap di sepanjang Sungai Musi di Palembang telah menyebabkan terjadinya perkawinan campuran dengan penduduk lokal. Akibatnya, suku Palembang kini didominasi oleh keturunan Tionghoa, menambah kekayaan budaya dan sejarah provinsi ini.
Dengan populasi sekitar 8.551.000 jiwa pada tahun 2021, Sumatera Selatan dihuni oleh berbagai suku, termasuk Suku Melayu Palembang, Komering, Semendo, Empat Lawang, Musi, Banyuasin, serta suku-suku dari luar seperti Jawa, Sunda, Tionghoa, dan Minangkabau.
1. Suku Komering
Suku Komering terletak di sepanjang aliran Sungai Komering di Sumatera Selatan. Suku ini dikenal sebagai penjelajah, sehingga penyebarannya meluas hingga Lampung.
Suku Komering terbagi menjadi dua kelompok utama: Komering Ilir dan Komering Ulu. Mereka memiliki berbagai marga, seperti Paku Sengkunyit, Sosoh Buay Rayap, Buay Pemuka Peliyung, Buay Madang, dan Semendawai.
Wilayah budaya Komering merupakan yang terbesar di Sumatera Selatan dan dikenal dengan temperamen masyarakatnya yang kuat.
Menurut cerita rakyat, suku Komering dan suku Batak di Sumatera Utara dikatakan memiliki hubungan kekerabatan.
2. Suku Palembang
Suku Palembang menyebar di sekitar 40-50 persen wilayah kota Palembang dan terbagi menjadi dua kelompok: Wong Jeroo, keturunan bangsawan, dan Wong Jabo, rakyat biasa.
Suku ini merupakan hasil peleburan dari berbagai bangsa, termasuk Arab, Cina, dan suku Jawa. Mereka berbicara dalam dua ragam bahasa, yaitu Baso Palembang Alus dan Baso Palembang Sari-Sari, dan sering kali tinggal di rumah panggung di atas air, seperti rumah Limas, untuk melindungi diri dari banjir.
Aktivitas perdagangan di kawasan Sungai Musi sering dilakukan dengan menggunakan perahu.
3. Suku Lintang
Suku Lintang mendiami kawasan pegunungan Bukit Barisan dan berada di antara suku Pasemah dan Rejang.
Mereka menjalani kehidupan dari bercocok tanam, menghasilkan kopi, beras, kemiri, karet, dan sayur-sayuran, serta beternak berbagai hewan seperti kambing, kerbau, ayam, itik, dan bebek. Suku ini dikenal sebagai penganut Islam yang taat, dengan banyaknya masjid dan pesantren di komunitas mereka.