PAGARALAMPOS.COM - Lampung, sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di ujung barat Pulau Sumatera, memiliki keberagaman budaya yang sangat kaya dan unik.
Dua masyarakat adat utama di Lampung adalah Pepadun dan Saibatin, yang memiliki sejarah dan tradisi yang berbeda-beda.
Berikut adalah artikel tentang keberagaman budaya Lampung, Pepadun dan Saibatin dari abad ke-12, serta bukti eksistensi leluhur mereka.
Sejarah Masyarakat Adat Lampung
Masyarakat adat Lampung telah ada sejak abad ke-12, ketika mereka mulai mengembangkan sistem pemerintahan dan kebudayaan yang unik.
Mereka dibagi menjadi dua kelompok utama: Pepadun dan Saibatin.
Masyarakat Adat Pepadun
Masyarakat adat Pepadun tinggal di daerah pedalaman Lampung, seperti Lampung Tengah, Lampung Utara, Way Kanan, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, sebagian Pesawaran, Pringsewu, dan Mesuji.
Mereka menganut sistem kekerabatan patrilineal, yaitu sistem keturunan yang ditarik menurut garis keturunan ayah.
Gelar adat yang diberikan kepada anak laki-laki tertua adalah gelar Suttan, yang merupakan gelar adat tertinggi dalam masyarakat Lampung adat Pepadun.
Masyarakat Adat Saibatin
Masyarakat adat Saibatin, yang juga dikenal sebagai Lampung Pesisir, berdomisili di sepanjang pantai timur, selatan, dan barat Lampung.
Mereka menganut sistem pemerintahan adat yang masih menganut sistem kerajaan, sehingga hanya orang-orang keturunan raja yang dapat menyandang gelar adat.
Perbedaan Budaya
Perbedaan budaya antara Pepadun dan Saibatin sangat mencolok. Masyarakat adat Pepadun memiliki tradisi yang lebih sederhana dan berfokus pada kekerabatan patrilineal, sedangkan masyarakat adat Saibatin memiliki tradisi yang lebih kompleks dan berfokus pada sistem kerajaan.