Menelusuri Keberagaman Budaya dan Filosofi Rumah Adat Suku Pasemah

Sabtu 20-07-2024,12:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

BACA JUGA:Masih Hits, Inilah 8 Wisata Air Terjun yang Punya Keindahan Memukau di Lampung

BACA JUGA:Jelajahi 9 Kolam Pemandian Air Panas Terbaik di Sekitar Bandung, Wisata yang Cocok Menyegarkan Tubuh

 Tradisi dalam Pembangunan Rumah Adat

Pembangunan ghumah baghi melibatkan berbagai tradisi yang dimulai dari persiapan hingga proses akhir. Sebelum pembangunan dimulai, pemilik rumah akan melakukan musyawarah keluarga untuk menentukan status tanah yang akan digunakan. Biasanya, Jurai Tuwe, sebagai sesepuh desa, juga diundang untuk memberikan nasihat.

Bahan bangunan, seperti kayu, harus direndam selama minimal 40 hari sebelum digunakan. Setelah itu, pemilik rumah mengadakan syukuran sebagai tanda dimulainya pembangunan. Dalam acara ini, tukang yang akan mengerjakan rumah juga diundang.

BACA JUGA:Pesona Pantai di Lampung Selatan, Liburan Hemat, Tiket Masuknya Cuma 10.000an

BACA JUGA:Wisata Memanjakan Lidah di Payakumbuh, Ada Kuliner Minang Yang Bikin Ngiler

Beberapa ritual penting selama proses pembangunan meliputi:

- Sedekah Negah Ka Tiang: Ritual sedekah saat mendirikan tiang rumah.

- Sedekah Nunggah Mubungan: Ritual sedekah saat pemasangan bubungan rumah.

- Sedekah Nunggu Ghumah: Selamatan setelah rumah selesai dibangun dan siap dihuni.

Ritual-ritual ini mencerminkan makna yang dalam, meliputi hubungan sosial, hubungan manusia dengan alam, serta hubungan manusia dengan Tuhan.

Kategori :