Tradisi Perkawinan dan Upacara Adat Suku Rejang: Menelusuri Warisan Budaya di Provinsi Bengkulu

Senin 15-07-2024,15:28 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Almi

Hiasan seperti tapak sangko burung merak di dahi dan hiasan berbentuk teratai di bahu menambah keindahan penampilannya. 

Mempelai pria mengenakan kemeja putih dengan jas bersaku rantai emas, selendang bersulam emas, serta keris yang berkain songket benang emas. 

Sepatu atau sandal melengkapi penampilannya, menandakan keanggunan dan tradisi yang diwariskan.

BACA JUGA: Gereja Khatolik Santo Mikael Tanjung Sakti Sumatera Selatan: Saksi Bisu Pembantaian Keji Oleh Penjajah

Tradisi Suku Rejang

Suku Rejang memiliki beberapa tradisi khas yang telah dijaga dan dilestarikan turun-temurun. Beberapa tradisi tersebut antara lain:

1. Tradisi Bekejai

Bekejai adalah upacara perkawinan yang melibatkan prosesi setepung setawar atau penolak bala. 

BACA JUGA:Inilah 5 Tradisi Unik Berbagai Suku di Indonesia, Antara Keunikan dan Kontroversi

Tradisi ini bertujuan untuk memastikan kebahagiaan dan kesuksesan bagi pasangan yang menikah serta menghindarkan mereka dari bencana. 

Bekejai adalah manifestasi dari harapan masyarakat Suku Rejang untuk kehidupan yang bahagia dan harmonis bagi mempelai.

2. Tradisi Kedurai Apem

Tradisi Kedurai Apem merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Lebong, khususnya di Kecamatan Lebong Tengah dan Bingin Kuning. 

BACA JUGA:Inilah Silsilah Lengkap Keturunan Si Pahit Lidah Versi Suku Gumay

Tradisi ini melibatkan penggunaan apem sebagai persembahan terhadap nenek moyang. 

Dilaksanakan pada bulan Oktober atau sebelum penanaman padi, Kedurai Apem adalah bentuk penghormatan dan hubungan dengan leluhur.

Kategori :