Lawang Sewu, yang berarti "Seribu Pintu" dalam bahasa Indonesia, adalah bangunan bersejarah di Semarang, Jawa Tengah.
Dibangun oleh Belanda antara tahun 1904 dan 1907, Lawang Sewu awalnya berfungsi sebagai kantor pusat perusahaan kereta api swasta Belanda Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Nama gedung ini mungkin berlebihan karena memiliki 429 jendela besar dan tinggi yang memberikan ilusi banyak pintu.
BACA JUGA:Sejarah dan Keistimewaan Masjid Nabawi: Simbol Kebanggaan Umat Muslim
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Tokoh Tiga Serangkai, Simak Disini Profil dan Kisah Perjuangannya
4. Gedung Sate
Gedung Sate di Bandung, Jawa Barat, adalah bangunan ikonik kota ini. Dibangun pada tahun 1920 sebagai kantor pusat Gouvernements Bedrijven (GB) atau Perusahaan Kereta Api Negara Belanda, desainnya mencerminkan perpaduan Rasionalisme Belanda dan unsur lokal Sunda. Gedung ini diresmikan pada tahun 1924.
5. Taman Fatahillah
Terletak di jantung Kota Tua Jakarta, Taman Fatahillah adalah alun-alun bersejarah yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan era kolonial. Alun-alun ini awalnya bernama Stadhuisplein pada masa penjajahan Belanda dan berganti nama setelah kemerdekaan Indonesia untuk menghormati Fatahillah.
Taman ini menjadi rumah bagi beberapa museum seperti Museum Sejarah Jakarta dan Museum Wayang.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Perang Dunia II, Orang Yahudi Korban Kekejaman Nazi, Kerangkanya Ditemukan di Belarus
BACA JUGA:Jejak Sejarah Suku Akit: Asal-Usul Penduduk Pulau Rupat, Riau
6. Monumen Nasional (Monas)
Monumen Nasional, yang dikenal sebagai Monas, adalah landmark ikonik di Jakarta dan simbol kemerdekaan Indonesia. Terletak di Lapangan Merdeka, monumen ini berdiri setinggi 137 meter dengan nyala api yang dilapisi kertas emas di puncaknya.
Monumen ini dibangun untuk mengenang perjuangan kemerdekaan Indonesia dan resmi dibuka pada tahun 1975.
7. Museum Nasional
Museum Nasional Indonesia di Jakarta Pusat adalah museum terkemuka yang menampilkan banyak koleksi artefak dan kekayaan budaya Indonesia.