Menghidupkan kembali budaya gotong royong tentu tidaklah mudah.
Banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam menghadapi perubahan pola pikir masyarakat yang lebih individualistis.
Selain itu, kesibukan sehari-hari juga sering kali menjadi alasan bagi warga untuk tidak ikut serta dalam kegiatan gotong royong.
Namun, Wawan optimistis dengan kerja keras dan kerjasama semua pihak, budaya gotong royong bisa kembali hidup di tengah masyarakat Tanjung Agung.
BACA JUGA:Kapolres Pagar Alam dan PJU Jalan Santai Bersama Kapolda Sumsel
"Memang banyak tantangan, tapi dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, kita bisa mengembalikan budaya gotong royong ini," ujarnya dengan penuh semangat.
Gotong Royong sebagai Solusi Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan
Salah satu fokus utama dari kegiatan gotong royong ini adalah menjaga kebersihan lingkungan.
Dengan lingkungan yang bersih, kesehatan masyarakat juga akan terjaga.
BACA JUGA:Catatan Sejarahwan Belanda, Begini Sejarah Suku Daya KOMERING di Sumsel
"Lingkungan yang bersih akan mencegah timbulnya berbagai penyakit. Oleh karena itu, gotong royong untuk membersihkan lingkungan sangat penting," kata Wawan.
Selain itu, kegiatan gotong royong juga menjadi sarana untuk mendidik generasi muda tentang pentingnya kebersamaan dan tanggung jawab sosial.
Kesuksesan Awal dan Harapan ke Depan
Sejak dicanangkannya program ini, beberapa kegiatan gotong royong telah sukses dilaksanakan di beberapa wilayah Tanjung Agung.
BACA JUGA:Berapa Lama Waktu Ideal Memanaskan Mesin Mobil?, Begini Panduan dari Ahli!
Antusiasme warga cukup tinggi, meskipun masih ada beberapa yang belum terlibat aktif.