Fokus pada Inovasi dan Keterlibatan Masyarakat
Salah satu fokus utama dalam persiapan ini adalah inovasi yang diterapkan di Desa Wisata.
Lusapta Yudha Kurnia menekankan pentingnya menghadirkan inovasi yang unik dan menarik, yang bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Inovasi ini bisa berupa program-program wisata kreatif, peningkatan kualitas produk lokal, serta promosi yang efektif melalui digital marketing.
BACA JUGA:Mengenal 7 Kepuyangan Suku Komering, Dahulunya Mendiami Aliran Sungai
“Kita harus bisa menunjukkan kepada tim penilai bahwa Desa Wisata ini memiliki keunikan dan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh desa lainnya. Inovasi adalah kunci untuk menarik minat wisatawan dan memberikan mereka pengalaman yang berbeda,” ujar Lusapta.
Selain itu, keterlibatan aktif dari masyarakat setempat juga menjadi faktor penentu dalam penilaian Desa Wisata.
Masyarakat diharapkan dapat berperan serta dalam mengelola dan mengembangkan potensi wisata di desanya, mulai dari penyediaan homestay, pemandu wisata, hingga produksi dan penjualan produk-produk lokal.
Optimisme dan Harapan untuk Desa Wisata Pagar Alam
BACA JUGA:Pilih KLX150, CRF150L, atau WR155R? Ini Harga Motor Trail Kelas 150cc!
Dengan persiapan yang matang dan kolaborasi dari semua pihak, Pj Walikota Yudha optimis bahwa Desa Wisata di Kota Pagar Alam dapat meraih hasil yang maksimal dalam penilaian oleh Kemenparekraf.
Ia berharap kerja keras dan dukungan dari semua pihak dapat membawa nama baik Kota Pagar Alam di tingkat nasional.
“Semoga dengan kerja keras dan dukungan dari semua pihak, Desa Wisata kita dapat memenuhi semua kriteria dan membawa nama baik Kota Pagar Alam di tingkat nasional,” tutupnya.
Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam upaya meningkatkan potensi wisata di Kota Pagar Alam dan menjadikannya salah satu destinasi unggulan di Indonesia.
BACA JUGA:Berapa Lama Waktu Ideal Memanaskan Mesin Mobil?, Begini Panduan dari Ahli!
Dengan memanfaatkan potensi alam yang indah dan budaya lokal yang kaya, diharapkan Desa Wisata di Pagar Alam dapat menjadi contoh bagi desa-desa wisata lainnya di Indonesia.