Mengenal 7 Kepuyangan Suku Komering, Dahulunya Mendiami Aliran Sungai

Sabtu 13-07-2024,23:34 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

PAGARALAMPOS.COM - Menurut sejarah suku Komering, kelompok masyarakat ini awalnya berasal dari SAKALA BHRA (SEKALA BRAK) suatu daerah dikaki Gunung Pesagi Lampung sampai Gunung Seminung yang membawa budaya rumpun SAKALA BHRA.

Masyarakat Rumpun ini tergolong Melayu Kuno (Proto Malayan Tribes), Sehingga adat dan budaya suku Daya atau jelma Daya tidak berbeda jauh dengan adat Saibatin suku Lampung Peminggir.

Serta memiliki banyak kesamaan yang juga dipengaruhi norma kebudayaan khas Melayu Tengah didalamnya.

Kelompok masyarakat ini kemudian berkembang dan menyebar menjadi beberapa kelompok masyarakat, yaitu:

BACA JUGA:Catatan Sejarahwan Belanda, Begini Sejarah Suku Daya KOMERING di Sumsel

1. Kelompok masyarakat yang turun dari kaki Gunung Pesagi mendiami sekitar daerah Gunung Seminung sampai ke Ranau kemudian terbentuk masyarakat Lampung Peminggir (Ranau) yang beradat Lampung Saibatin.

2. Kelompok masyarakat yang turun dari Gunung Pesagi kearah pedalaman beberapa menyebar ke pesisir kemudian di kenal dengan kelompok masyarakat Lampung Peminggir yang beradat Saibatin dan juga Lampung Punyimbang yang beradat Pepadun.

3. Kelompok masyarakat yang turun dari kaki Gunung Pesagi ke arah Gunung Seminung menyusuri aliran sungai yang kemudian di kenal dengan kelompok Samanda Di Way yang sekarang menjadi masyarakat yang kita kenal dengan Suku Komering (termasuk Daya).

Sejalan dengan waktu, kemudian berdirinya marga – marga yang menyebar dan adanya 7 Kepuhyangan di sepanjang aliran Sungai Komering.

BACA JUGA:Mengenal Budaya Arak-arakan Pengantin di Suku Komering

Pertama kali sekelompok suku dari pegunungan Muaradua ingin mencari tempat-tempat yang dapat memberikan jaminan kehidupan.

Kemudian bergeraklah mereka menelusuri sungai Komering kearah utara atau hilir dengan menggunakan rakit, dengan berbahasa Komering lama yang disebut (SAMANDA).

Kelompok pertama yang pergi turun gunung adalah kelompok Semendawai. Kata Semendawai berasal dari kata SAMANDA di WAY.

Dua kosa kata tersebut memiliki makna menelusuri sungai dari hulu, terakhir mendarat dimuara (Minanga).

Yang pada akhirnya sejalan dengan waktu kala itu, kemudian mereka berpencar mencari tempat – tempat strategis untuk menetap dan mendirikan 7 ke Puhyangan diantaranya:

Kategori :