PAGARALAMPOS.COM - Perusahaan Umum Bulog (Perum Bulog) telah mengumumkan rencana ambisius untuk mengubah secara fundamental sistem distribusi pangan di Indonesia melalui transformasi digital.
Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama Bulog, menguraikan strategi mereka untuk mempercepat integrasi sistem pangan yang lebih efisien dan terpadu di seluruh nusantara.
Target Transformasi Jangka Panjang
Bayu Krisnamurthi menggarisbawahi bahwa Bulog telah menetapkan target transformasi jangka panjang selama lima tahun ke depan.
BACA JUGA:Polemik Rencana Pemerintah, Bea Masuk 200% untuk Barang China, Faisal Basri Membantah
Fokus utamanya adalah pada pengembangan sistem pengadaan pangan yang lebih efisien, manajemen stok pangan yang terdigitalisasi, dan penguatan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk mitra mereka yang mencapai 160 ribu penggilingan padi.
Integrasi dengan Mitra Penggilingan Padi Kecil
Dalam upaya integrasi distribusi pangan, Bulog aktif mendorong para mitra penggilingan kecil untuk meningkatkan fasilitas dan teknologi mereka.
Hal ini dilakukan melalui fasilitas pembiayaan yang disediakan oleh Bank Himbara, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi pangan di tingkat lokal.
BACA JUGA:Pangkoopsudnas Tinjau Delegasi TNI AU, Kesiapan Latihan Pitch Black 2024
Tantangan dalam Digitalisasi
Meskipun Bulog telah mengambil langkah proaktif untuk mempercepat digitalisasi, mereka masih dihadapkan pada sejumlah tantangan.
Salah satunya adalah kondisi gudang yang sudah tua di beberapa lokasi, yang memerlukan investasi besar untuk modernisasi infrastruktur penyimpanan pangan.
Selain itu, peningkatan kualitas SDM Bulog menjadi krusial dalam mengelola proses digitalisasi secara efektif.
BACA JUGA:Kapolri Gelar Wayang Kulit, Begini Filosofi Lakon Tumurune Wiji Sejati