Namun demikian, ia juga mengkritik Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) yang dinilainya kurang responsif dalam menangani masalah impor barang dumping.
Faisal menyoroti perlunya KADI untuk lebih proaktif dalam melindungi industri dalam negeri dari dampak negatif impor barang murah.
Kritik terhadap Diskriminasi Produk Impor
Faisal Basri juga memberikan kritik terhadap rencana pemerintah untuk hanya menyasar produk impor dari China dengan bea masuk yang tinggi.
BACA JUGA:Publik Butuh Kejelasan, Terkait Dugaan Korupsi Impor Beras Harus Cepat Ditangani KPK
Menurutnya, langkah ini seharusnya tidak diskriminatif dan sebaiknya diterapkan secara adil terhadap semua produk impor yang dapat membahayakan industri dalam negeri.
Kesimpulan
Dengan adanya analisis dari Faisal Basri ini, tergambar dengan jelas betapa rapuhnya posisi industri tekstil Indonesia di tengah arus globalisasi dan persaingan yang semakin ketat.
Perlunya kebijakan yang bijaksana dan proaktif dari pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri, serta peningkatan kesadaran dan strategi dari pelaku industri sendiri, menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini ke depannya. *