Mengenai keretakan yang semakin dalam antara Rusia, Tiongkok, Korea Utara dan negara-negara Barat, utusan Rusia mengatakan:
"Orang Eropa, Anda menyebut mereka sekutu, tapi saya ingin menyebut mereka pengikut.''
Negara-negara ini sepakat untuk mengakui munculnya pusat kekuasaan baru. Dia bilang dia menolak.
Dan mereka berusaha mempertahankan keunggulan yang telah mereka nikmati selama 500 tahun terakhir.
Mr Nebenzia mengatakan banyak negara ingin memainkan peran yang lebih besar dalam politik dunia dan ini tercermin dalam proses reformasi Dewan Keamanan.
BACA JUGA:Kemenlu Rusia Batasi Media Eropa, Ternyata Ini Alasannya
Tuan Nebenzia membuka konferensi pers dengan mengatakan bahwa situasi di Palestina "akan tetap menjadi sorotan" selama masa jabatannya sebagai Presiden Dewan Keamanan.
Ia juga mengumumkan bahwa tiga "peristiwa penting" dijadwalkan akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavnov.
Acara pertama adalah debat tingkat menteri tentang menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
Yang kedua adalah pertemuan tingkat tinggi mengenai kerja sama antara PBB dan organisasi regional, dan yang ketiga adalah debat publik mengenai Timur Tengah. (*)