Mereka mencari nafkah dengan mengumpulkan dan berburu. Sagu dan ikan menjadi makanan sehari-hari mereka.
3. Suku Dani
Suku Dani tinggal di Lembah Baliem Pegunungan Papua dan merupakan salah satu kelompok adat terbesar di pulau tersebut.
BACA JUGA:Jejak Kebiasaan Warisan Leluhur: Mendalami Budaya Suku Simalungun
Sekitar 250.000 orang Dani tinggal di pegunungan tengah, banyak di antaranya tinggal di desa-desa kecil di lereng gunung yang curam.
Suku ini terisolasi dari dunia luar hingga abad ke-20. Mereka telah menjalani kehidupan tradisional sesuai adat istiadat nenek moyang mereka selama puluhan ribu tahun.
Ada beberapa tradisi kuno yang masih diikuti, seperti festival babi, perang, mumifikasi, dan pemotongan jari.
4. Masyarakat Biak
Suku terbesar di Papua ini tinggal di wilayah utara Teluk Cenderawasi di pulau utama Biak, Spioli dan Nunfor.
BACA JUGA:Mengupas Sejarah Suku Helong, Warisan Budaya dari Maluku ke Nusantara Timur
Menurut situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, suku ini terkenal dengan tradisi buruh yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan.
Mulai dari pembayaran mahar (Aralem), jual beli makanan (Fanfan dan Munsas), tarian adat dan nyanyian adat.
Waa adalah sebuah ritual dan lagu tradisional atau cerita rakyat dalam budaya Biak yang fungsinya untuk mendamaikan hubungan dengan Sang Pencipta.
Juga terhadap satu sama lain dan terhadap lingkungan alam di mana mereka berada.
5. Suku Kamoro
Selain Asmat, suku Kamaro juga dikenal sebagai penghasil ukiran kayu. Kelompok etnis ini menempati wilayah pesisir selatan Papua, di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.