Mereka juga mengapresiasi pembahasan terkini pemerintah tentang pembatasan impor, termasuk keramik, dalam rapat tingkat tinggi yang baru-baru ini dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
Asosiasi mengungkapkan rasa terima kasih atas fokus pemerintah yang baru dalam mendukung industri keramik Indonesia, setelah beberapa tahun menghadapi tantangan dari impor China.
Mereka terutama menyambut baik usulan untuk meninjau dan merevisi kebijakan impor berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No. 8 tahun 2024.
Ke depan, Asaki dan para pemangku kepentingan industri mengantisipasi perkembangan positif, termasuk kemungkinan penerapan tarif impor yang signifikan seperti Bea Masuk Imbalan (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) untuk produk keramik dari China.
BACA JUGA:Juli, Partai Demokrat Pagaralam Akan Tentukan Sikap Mendukung Calon Pilkada 2024
Mereka berharap langkah-langkah ini akan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi produsen keramik domestik dan menjamin masa depan industri ini.
Sebagai kesimpulan, Asaki tetap optimis bahwa upaya kolaboratif antara pemimpin industri dan pejabat pemerintah akan memperkuat sektor keramik Indonesia, memastikan keberlanjutan dan daya saingnya di pasar global. *