PAGARALAMPOS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan permintaan Ukraina agar pasukan Rusia mundur hanyalah rencana Kiev untuk melanjutkan konflik. Karena itulah satu-satunya cara Kiev bisa tetap berkuasa.
Pembahasan kunjungan kerja Presiden Putin ke Hanoi pada Kamis 20 Juni 2024. Presiden Putin menegaskan perundingan tersebut terkait dengan penarikan pasukan Rusia.
Kiev memimpikan hal ini dan memastikan hal itu tidak pernah terjadi.
Karena rezim Kiev tidak mau menyerahkan kekuasaan. Mereka tidak ingin pemilu diadakan secara normal berdasarkan konstitusi Ukraina. Mereka akan selamanya menunda perundingan gencatan senjata.
BACA JUGA:Jika Rusia atau Korea Utara Diserang, Putin dan Kim Jong Un Sepakat Saling Bantu
"Ini berarti Kiev tidak ingin mengadakan pemilu dan karena itu tertarik untuk menempatkan pasukan kami (di medan perang Ukraina)," kata Putin.
Mengenai upaya untuk mendorong pasukan Rusia kembali dari Kharkov, Presiden Putin mengatakan bahwa perintah Kiev adalah untuk mencapai kemenangan di medan perang dengan segala cara yang mungkin.
Ini bisa berarti Ukraina siap menderita. Operasi Kharkov adalah operasi taktis yang coba digambarkan oleh Ukraina sebagai operasi strategis.
Ketika ditanya tentang penolakan negara-negara Barat terhadap tawaran perdamaian yang disampaikan Putin ke Ukraina pada akhir pekan.
BACA JUGA:NATO Dibikin Cemas, Putin Bakal Dukung Program Nuklir Kim Jong Un
Presiden Putin mengatakan itu adalah usulan nyata. Dia tidak terkejut dengan reaksi Barat.
"Waktu akan menjawab apa yang akan terjadi selanjutnya.'' Putin berkata ``Segala sesuatunya bergantung pada perkembangan situasi di lapangan.''
Ia menegaskan kembali bahwa meskipun Ukraina dan sekutu Baratnya menghalangi perundingan di Minsk dan Istanbul, Rusia selalu bersedia untuk bernegosiasi.
Ia menegaskan, syarat-syarat usul yang ditolaknya tidak berlaku selamanya (walaupun bisa dilakukan negosiasi).
BACA JUGA:Bahas Strategis Keamanan, Putin dan Kim Jong Un Bakal Teken Kemitraan