Pendakian gunung ini tidak mudah dan memerlukan perjuangan ekstra, namun bagi para pencari tantangan, medan ini adalah tempat yang sempurna untuk menguji keberanian dan ketahanan fisik.
Kekayaan Flora dan Fauna yang Menakjubkan
Selain keindahan pemandangannya, Gunung Patah juga dikenal kaya akan flora dan fauna khas.
Vegetasi yang tinggi dan satwa liar endemik menjadikan kawasan ini surga bagi para pecinta alam.
Berbagai tumbuhan khas gunung seperti semak cantigi, anggrek hutan, dan edelweiss dapat ditemukan di sini.
Bahkan, bunga Raflesia Arnoldi yang langka dan menjadi ikon Bengkulu juga tumbuh di sekitar kawasan ini.
Di samping tumbuhan, habitat pohon rotan manau membuat kawasan ini menjadi rumah bagi beragam satwa liar seperti owa, siamang, rusa, beruang madu, dan macan tutul.
Keberadaan satwa-satwa ini menjadikan pendakian di Gunung Patah sebagai pengalaman yang tak terlupakan.
BACA JUGA:Menikmati Keindahan Wisata Alam yang Terpopuler di Magetan! Yakin Gak Mau Kesini?
Mitos Suku Manusia Pendek
Seperti banyak gunung di Indonesia, Gunung Patah juga dikelilingi oleh berbagai mitos turun-temurun.
Salah satu mitos yang masih dipercayai oleh beberapa penduduk setempat adalah tentang keberadaan suku manusia pendek yang disebut "sindai" atau "gugu".
Suku ini dikatakan memiliki tubuh yang pendek dan telah mendiami gunung ini sejak lama.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Wisata Alam di Pulau Belitung, Cocok Untuk Liburan Melepas Penat
Meskipun kebenaran tentang suku ini masih menjadi misteri, cerita-cerita tersebut tetap hidup di hati masyarakat setempat dan menambah daya tarik magis Gunung Patah.