PAGARALAMPOS.COM - Melansir laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), perintah berkurban saat Idul Adha bagi umat Islam yang mampu bermula dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan anaknya, yaitu Nabi Ismail untuk menunaikan perintah dari Allah SWT.
Dikisahkan ketika Ismail beranjak dewasa, Nabi Ibrahim bermimpi menyembelih dan mengorbankan putra kesayangannya. Nabi Ibrahim bingung dengan mimpinya.
Tapi dia tidak serta merta mengingkari mimpinya. Nabi Ibrahim justru merenungkan mimpi tersebut dan memutuskan untuk mencari petunjuk kepada Allah SWT.
Setelah mimpi ketiga, Nabi Ibrahim yakin bahwa mimpi itu adalah perintah Allah dan harus dilaksanakan.
BACA JUGA:Panduan Memilih Sapi Kurban: 7 Jenis Sapi Terbaik untuk Idul Adha 2024
Nabi Ibrahim dikenal sebagai orang yang menaati dan menaati perintah Allah. Hal ini tercantum dalam Al-Quran surat an-Nar ayat 120 yang artinya:
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam (contoh) yang taat kepada Allah, Hanif (terus terang), dan bukan salah satu dari mereka” musyrik.
Nabi yang dipanggil Abul Anbiya atau Bapak Para Nabi akhirnya menyampaikan isi mimpi tersebut kepada putranya, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an Surat Asy Safat ayat 102.
Ketika anak itu sudah cukup besar untuk bekerja bersamanya, dia (Ibrahim) berkata, ``Wahai nak, sesungguhnya aku bermimpi untuk menyembelihmu.
BACA JUGA:Kelancaran dan Kenyamanan Sholat Idul Adha di Kota Pagar Alam Dipastikan oleh Pemkot
Pikirkanlah apa yang kamu pikirkan.'' ?' Dia (Ismail) menjawab, 'Wahai ayahku ,' lakukan apa yang (Allah) perintahkan kepadamu! Insya Allah kamu akan mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar. ”
Allah SWT melihat ketaatan dan ketakwaan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, menggantikan Nabi Ismail dengan seekor kambing untuk disembelih.
Selanjutnya daging kambing tersebut akan kami bagikan kepada umat islam yang membutuhkan. Inilah asal muasal Idul Adha atau Idul Fitri yang dirayakan umat Islam setiap tahunnya.
Sebagaimana telah disebutkan, penyebutan Haji Idul Fitri pada Idul Adha tidak terlepas dari ibadah haji yang dilaksanakan di Tanah Suci pada bulan Zulhija. Lalu apa hikmah yang dapat dipetik dari amalan Idul Fitri itu sendiri?
BACA JUGA:Pemkot Pagaralam Menggelar Shalat Idul Adha di Tiga Lokasi, Untuk Kenyamanan dan Keamanan Masyarakat