Keaktifan dalam memobilisasi sumber daya lokal menjadi modal utama dalam mencapai target zero stunting.
Dengan cara ini, diharapkan akan tercipta lingkungan yang mendukung pertumbuhan optimal bagi anak-anak yang dilahirkan di Kota Pagar Alam.
Menurut Pj Sekretaris Daerah Rano Fahlesi, pendekatan ini tidak hanya bersifat rekreatif, tetapi juga mendalam dalam mencari akar permasalahan stunting.
"Komitmen untuk menyelesaikan masalah ini haruslah menyeluruh. Kita perlu memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tidak hanya berorientasi pada jumlah, tetapi juga kualitas kesehatan generasi mendatang," ujarnya.
BACA JUGA:Pasar Malam di Alun-Alun Utara Pagaralam, Sajikan Hiburan dan Kuliner yang Sangat Memikat
Komitmen yang sama juga ditegaskan oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan dan Ketua Gerakan Organisasi Wanita, yang melihat perlunya dukungan dan peran aktif dari semua elemen masyarakat untuk mencapai hasil yang maksimal.
Dengan sinergi antar lembaga dan kesadaran kolektif, Pagaralam diharapkan akan menjadi contoh yang menginspirasi dalam upaya pencegahan stunting.
Dalam upaya mencapai target zero stunting 2024, Pemkot Pagaralam tidak hanya mengandalkan program ini sebagai satu-satunya solusi.
Mereka juga terus mengembangkan strategi baru dan memperkuat kolaborasi dengan pihak terkait, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Hal ini mencerminkan komitmen yang kuat untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang secara sehat.
Secara keseluruhan, langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemkot Pagaralam menuju zero stunting 2024 menunjukkan tekad yang kuat dan pendekatan yang holistik dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat.
Dengan melibatkan semua pihak, dari pemerintah hingga masyarakat luas, diharapkan Kota Pagar Alam akan berhasil mengatasi masalah stunting dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang. *