Tambang Emas Salido Sangat Berharga di Era VOC, Mengupas Jejak Tambang Tertua di Sumatra Barat

Sabtu 15-06-2024,12:35 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Pulau Sumatera, sejak zaman pendudukan VOC pada abad ke-19, telah menjadi sorotan utama eksploitasi kekayaan alamnya, terutama dalam bidang pertambangan.

Salah satu bukti nyata dari periode ini adalah Tambang Salido dan Gunung Arum, yang menjadi pusat eksploitasi emas VOC di Pantai Barat Sumatera.

- Eksploitasi Emas oleh VOC di Tambang Salido

Pada tahun 1669, VOC memulai eksploitasi tambang emas Salido di Desa Salido Ketek, Nagari Tambang, Sumatera Barat.

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat, Sifat dan Karakter Pandawa Lima dalam Kisah Pewayangan Mahabharata

Dipimpin oleh Commandeur Jacob Horizon Pitt, tambang ini tidak hanya menghasilkan emas, tetapi juga menjadi pusat perdagangan rempah seperti lada dan pala. 

VOC mengimpor budak dari Madagaskar dan tawanan perang untuk bekerja di sini, didukung oleh ahli tambang dari berbagai negara Eropa.

- Konsekuensi dari Kesuksesan Tambang Salido

Keberhasilan Tambang Salido tidak datang tanpa biaya. Ribuan budak dan pekerja kontrak bekerja dalam kondisi yang keras, sering kali menghadapi penyakit dan kecelakaan fatal. 

BACA JUGA:Batu Ajaib dari Langit? Mengupas Kisah Penemuan Meteorit Maryborough yang Menggemparkan!

Meskipun mengalami berbagai pasang surut, tambang ini terus beroperasi sebagai aset berharga VOC hingga akhirnya ditutup pada tahun 1928.

- Warisan Fisik dan Makna Sejarah

Saat ini, sisa-sisa sejarah Tambang Salido hadir dalam bentuk peninggalan fisik seperti pembangkit listrik tenaga air dan terowongan dengan jembatan air di atasnya. 

Meskipun tidak lagi aktif, jejak sejarah tambang ini mengingatkan kita akan masa lalu gemilangnya sebagai salah satu tambang emas tertua di Indonesia.

BACA JUGA:Berkedok Demi Kesejahteraan Rakyat! Inilah Ritual Menyimpang Raja Kertanegara

Kategori :