PAGARALAMPOS.COM - Tahun ini, junlah pelanggaran berat terhadap anak-anak lebih banyak terjadi di Gaza, Tepi Barat (West Bank), dan Israel daripada di tempat lain di dunia.
Hal ini tercatat dalam laporan terbaru PBB yang diterbitkan pekan ini.
Laporan tentang anak-anak dan konflik bersenjata PBB memverifikasi lebih banyak kasus kejahatan perang terhadap anak-anak di wilayah pendudukan dan Israel.
Daripada di tempat lain, termasuk Republik Demokratik Kongo (DRC), Myanmar, Somalia, Nigeria, dan Sudan.
BACA JUGA:Israel Masuk Blacklist PBB, Pelaku Kejahatan Perang pada Anak
"Israel dan Wilayah Palestina yang Diduduki menunjukkan skala dan intensitas pelanggaran berat terhadap anak-anak yang belum pernah terjadi sebelumnya," dikutip The Guardian, Rabu (12/6/2024).
Dalam laporan itu, Israel untuk pertama kalinya dicantumkan dalam daftar negara pelanggar yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak-hak anak.
Hal ini langsung memicu kemarahan dari pemerintah Israel. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengeluarkan pernyataan.
Bahwa PBB telah "menambahkan dirinya sendiri ke dalam daftar hitam sejarah ketika bergabung dengan mereka yang mendukung para pembunuh Hamas".
BACA JUGA:Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran di Gaza Selatan
Laporan tersebut hanya merinci kasus-kasus yang dapat diverifikasi oleh penyelidik PBB.
Sehingga hanya mencakup sebagian dari jumlah total kematian dan cedera anak-anak sepanjang tahun lalu.
Secara keseluruhan, PBB memverifikasi "8.009 pelanggaran berat terhadap 4.360 anak" di Israel, Gaza, dan Tepi Barat - lebih dari dua kali lipat angka untuk DRC, tempat terburuk kedua untuk kekerasan terhadap anak-anak.
Dari jumlah total korban anak yang diverifikasi, 4.247 adalah warga Palestina, 113 adalah warga Israel.
BACA JUGA:Genosida Berlanjut di Palestina, Israel Dituduh Gunakan Senjata Mengerikan ke Warga Gaza