Selain itu, memanfaatkan peluang pertumbuhan di berbagai negara, termasuk Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Asia, menjadi kunci penting dalam merespon dampak negatif dari pelemahan ekonomi global.
Selain itu, diversifikasi ekonomi melalui pengembangan sektor-sektor baru yang berpotensi seperti teknologi, manufaktur berteknologi tinggi, dan industri kreatif dapat membantu mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas.
Investasi dalam infrastruktur dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat fondasi ekonomi domestik.
BACA JUGA:Galakkan Gerakan Cinta Produk Indonesia, Besemah Expo ke-XX Menjadi Magnet Ekonomi Pagaralam
Tahun 2024 menandai periode awal yang penuh tantangan dalam dunia ekonomi global.
Bank Dunia telah memberikan peringatan tentang risiko perlambatan ekonomi di Indonesia, meskipun kondisi ekonomi domestik secara keseluruhan tetap kokoh.
Faktor-faktor seperti ketidakpastian geopolitik, fluktuasi nilai mata uang, dan perubahan harga komoditas global menjadi penyebab utama dari penurunan ekonomi secara global.
Dalam menghadapi proyeksi penurunan permintaan global, Indonesia diharapkan semakin bergantung pada faktor-faktor GDP domestik.
BACA JUGA:Kisah Sukses El Salvador: Dari Negara Kecil menjadi Kekuatan Ekonomi Berkat Bitcoin
Meskipun perkiraan pertumbuhan ekspor dan impor menunjukkan penurunan, strategi yang cermat dengan peningkatan pengeluaran fiskal dan eksploitasi peluang pertumbuhan di berbagai negara menjadi langkah yang penting untuk menanggapi dampak negatif pelemahan ekonomi global pada tahun 2024.
Dengan demikian, Indonesia dapat tetap bertahan dan bahkan berkembang di tengah tantangan ekonomi global yang semakin kompleks.*
Source: accounting.uii.ac.id - Tantangan Ekonomi Global 2024: Proyeksi dan Strategi Indonesia
https://accounting.uii.ac.id/tantangan-ekonomi-global-2024-proyeksi-dan-strategi-indonesia/