PAGARALAMPOS.COM - Serangan brutal Israel di Gaza melibatkan penggunaan berbagai senjata, termasuk senjata yang mungkin dilarang.
Organisasi hak asasi manusia EuroMediterranean yang berbasis di Jenewa menyerukan penyelidikan terhadap kemungkinan bahwa Israel menggunakan senjata termal yang dilarang.
Dalam operasi genosida terhadap warga Gaza, jenazah korban bisa diuapkan atau dicairkan.
Surat kabar EuroMediterania mengatakan, dalam laporan terbarunya bahwa laporan saksi mata dari Gaza menunjukkan bahwa jenazah para korban tampaknya telah menguap.
BACA JUGA:Rencana Gila Netanyahu, Perintahkan Militer Israel Habisi Hizbullah, Ratakan Lebanon
Atau meleleh akibat pengeboman Israel terhadap rumah-rumah di Jalur Gaza.
“Komisi ahli internasional harus dibentuk untuk menyelidiki senjata yang digunakan Israel dalam genosida yang berlanjut di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Hal ini termasuk: "Panas akan menguapkan tubuh para korban, kata laporan itu mengutip detikINET al-Mayadeen.
Ribuan mayat masih hilang di Gaza dan mungkin telah menjadi abu, menimbulkan pertanyaan tentang jenis bom yang digunakan, menurut laporan Euro Med Monitor.
BACA JUGA:Saat Agresi Gaza, Israel Borong 25 Jet Tempur F-35 Pabrikan Amerika
Tingginya angka kematian di Gaza telah menimbulkan kekhawatiran tentang penggunaan senjata termal dan bom vakum.
Ini terkenal dalam istilah militer karena secara efektif menghancurkan gua dan terowongan.
Juga dikenal sebagai bom termobarik, bom ini terdiri dari dua bahan peledak terpisah dan dapat diluncurkan sebagai roket atau dijatuhkan dari pesawat terbang.
Setelah mencapai sasaran, bahan peledak awal menyebarkan campuran bahan bakar dalam bentuk awan, yang dapat menembus bangunan dan membuka segel pertahanan.
BACA JUGA:Kutuk Agresi Israel ke Gaza, Putin : Pemusnahan Total Penduduk Sipil