Oleh karena itu, kebijakan yang diambil harus mempertimbangkan berbagai aspek agar tidak ada pihak yang dirugikan.
"Biaya produksi memang tidak bisa dihindari naik, tetapi kita harus tetap berusaha menjaga keseimbangan agar harga beras di pasaran tidak terlalu tinggi," ungkap Jokowi.
Strategi Pemerintah dalam Menghadapi Kenaikan HET Beras
Untuk menghadapi tantangan ini, pemerintah telah mengambil beberapa langkah strategis.
Salah satunya adalah dengan memastikan ketersediaan pasokan beras yang cukup di pasaran, terutama saat musim panen raya seperti sekarang.
Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan efisiensi dalam distribusi beras agar harga di tingkat konsumen bisa ditekan.
Selain itu, pemerintah juga memberikan berbagai bantuan kepada petani untuk meringankan beban biaya produksi.
Bantuan ini meliputi subsidi pupuk, bantuan bibit, serta program peningkatan produktivitas pertanian.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan biaya produksi bisa ditekan sehingga harga beras di pasaran bisa lebih stabil.
Pandangan Masyarakat dan Petani
Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya, pandangan masyarakat dan petani terhadap kebijakan harga beras ini tetap beragam.
Bagi sebagian masyarakat, kenaikan harga beras dirasakan cukup memberatkan, terutama bagi mereka yang memiliki penghasilan rendah.
BACA JUGA:Kebijakan Baru Jokowi, Membuka Peluang bagi Ormas dalam Industri Pertambangan
"Harga beras yang tinggi tentu memberatkan, apalagi bagi kami yang pendapatannya pas-pasan," kata seorang warga di Pasar Senggol.