Demi Rempah Indonesia, Bangsa Barat Arungi Lautan Dunia

Jumat 31-05-2024,21:07 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

Seiring berkembangnya peradaban Islam di Timur Tengah, penggunaan obat-obatan pun ikut berkembang.

Ibnu Sina (980-1037 M) adalah salah seorang yang memperkenalkan khasiat rempah-rempah sebagai obat herbal.

BACA JUGA:Penemuan Bersejarah? Kapal Dagang Kuno Penuh Harta Mewah Berada di Jalur Sutra Maritim

Selain tanaman obat, rempah-rempah secara historis telah digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari bumbu hingga pengawetan.

Itu sebabnya rempah-rempah sangat berharga. Harga sangat tinggi di berbagai kota perdagangan di Jalur Sutra.

Keberagaman kegunaan dan nilai rempah mempengaruhi penemuan rempah-rempah oleh orang Eropa pada abad ke-16.

Jatuhnya Konstantinopel

Satu abad sebelum era penjelajahan Barat, Konstantinopel jatuh ke tangan Kesultanan Utsmaniyah.

BACA JUGA:Inilah Katakomba, Makam Bawah Tanah Sepanjang 1.000 KM di Romawi

Konstantinopel bukan hanya benteng terakhir kekuasaan Bizantium dan Susunan Kristen.

Namun, kota ini juga merupakan kota penting bagi perdagangan Jalur Sutra. Kota ini merupakan distributor utama berbagai barang eksotik, termasuk rempah-rempah.

Ketika Kesultanan Utsmaniyah menguasai Konstantinopel di bawah kepemimpinan Mehmed II (1432-1481), hal ini berdampak pada politik dan perdagangan kerajaan-kerajaan Eropa.

Daripada melanjutkan perdagangan dengan kesultanan Muslim ini, kerajaan Kristen di Eropa mencari sumber alternatif barang asing.

BACA JUGA:Sebab Adanya Benteng-Benteng Jawa, Berdiri karena Ketakutan Hindia Belanda

Sentimen keagamaan ini mengakar kuat, terutama setelah serangkaian perang salib yang dimulai pada akhir abad ke-11.

Ketika Jalur Sutra yang melintasi daratan Asia dan Eropa tidak lagi menarik, negara-negara Barat mencari rute lain: melintasi laut.

Kategori :