Saat kembali ke asrama, Park harus meminta maaf kepada teman-teman satu timnya karena sudah menghilang.
Park Tae Yang kemudian akhirnya bertemu dengan teman masa kecilnya, Park Tae Joon (Chae Jong Hyeop).
Park Tae Joon juga sebenarnya tidak suka olahraga, namun ia harus bermain badminton supaya tetap bisa menyambung hidup.
Mereka berdua juga saling mendukung satu sama lain sejak usia 12 tahun.
BACA JUGA:Jenazah Ajudan Pimpinan OPM Diserahkan ke Keluarga, Komplotan Pembakaran Kios dan Sekolah
Saat kecil, Park Tae Yang ketahuan mencuri sepeda milik Park Tae Joon di sinopsis drama korea Love All Play.
Pada saat itu Park Tae Joon sudah dilatih menjadi atlet badminton untuk pertandingan tingkat junior.
Park Tae Joon juga berkata jika Park Tae Yang bisa mengalahkannya, maka ia tidak akan melaporkan pencurian itu ke komite sekolah.
Setelah bermain badminton, para pelatih menyaksikan bakat Park Tae Yang dan pada saat itu, Park Tae Yang adalah anak yatim piatu.
Ia bermain badminton supaya bisa makan tiga kali sehari, namun lama kelamaan ia menyukai olahraga badminton ini.
Berbeda dengan Park Tae Yang yang sangat menyukai olahraga badminton, Park Tae Joon justru bekerja seperti mesin saat berada di lapangan.
Ia mundur dari tim nasional korea karena tidak tahan melihat temannya yang terpaksa bermain saat cedera.
Dalam sinopsis drama korea Love All Play, ia juga membung raketnya sebagai tanda pensiun.
BACA JUGA:Sinopsis Green Mothers' Club, Konflik Antara Geng Ibu-Ibu
Tim badminton Yunis menghubungi Park Tae Joon dengan tawaran gaji yang lebih tinggi, akan tetapi, ia sudah kehilangan semangat karena menganggap badminton sebagai pekerjaan.